Mungkin Tito Bukan Siapa-Siapa di Dunia Sepak Bola


Berita duka harus menyelimuti keluarga besar FC Barcelona, pada Jumat (25/04), kala mantan pelatih Barca Francesc Vilanova i Bayo atau yang biasa disapa Tito Vilanova wafat karena kanker. Suatu pukulan telak bagi karena Tito dalam perjuangan untuk sembuh dari kanker tenggorokan yang telah dideritanya sejak 2011 lalu. Tito kalah dalam laga final melawan kanker. Tapi Tito bisa memenangkan semua hati orang. 

Mungkin Tito bukan siapa-siapa di dunia sepakbola. Raihan di Barcelona pun "hanya" memenangkan titel La Liga musim 2012/13, rekor 100 poin dalam satu musim dan membawa Barcelona tetap diperingkat pertama dari jornada satu hingga jornada terakhir. Mungkin raihan tersebut kurang spesial jika dibandingkan dengan raihan Pep Guardiola. Padahal Tito sendiri mengakui jika dirinya akan selalu kalah jika dibanding-bandingkan dengan Guardiola. 

Mungkin Tito bukan siapa-siapa di dunia sepakbola. Namun siapa sangka jika era kepelatihan Tito sangat penting dalam kelanjutan FC Barcelona pasca era Pep Guardiola. Tito menjadi semacam jembatan dalam perubahan taktik Barca, dengan memvariasikan strategi warisan Guardiola. Secara teori, peran Tito harusnya membuat karir pelatih selanjutnya lebih mudah, dengan mengubah mind-set pemain dan suporter mengenai keampuhan tiki-taka. Namun sayang, evolusi yang ingin diterapkan Tito tidak berjalan sesuai jadwal karena Tito sudah tidak bisa melatih karena penyakit kanker yang semakin mengganas. 

Mungkin Tito bukan siapa-siapa di dunia sepakbola. Tapi pelatih sekaliber Josep Guardiola mengakui jika dirinya tidak akan bisa meraih sukses tanpa adanya campur tangan Tito. Bagi Guardiola, Tito menjadi penterjemah keinginan dirinya di lapangan. Bahkan kala Guardiola mengetahui bahwa Tito menjabat sebagai pelatih Barcelona selanjutnya, Guardiola sangat yakin jika Tito akan membawa kesuksesan karena kepintarannya. 

Mungkin Tito bukan siapa-siapa di dunia sepakbola. Akan tetapi totalitasnya dalam mengemban tanggung jawab sebagai pelatih Barcelona patut diacungi jempol. Beberapa hari setelah dirinya kembali dari New York untuk penyembuhan, Tito langsung aktif melatih. Tanpa memperdulikan dirinya yang membutuhkan istirahat banyak. 

Mungkin Tito bukan siapa-siapa di dunia sepakbola. Tapi dunia mengenalnya sebagai pribadi yang tenang dan selalu menjauh dari sorotan. Bahkan kala dirinya berselisih dengan Jose Mourinho pasca pertadingan Super Spanyol musim 2011/12 dimana Tito dicolok matanya oleh Mourinho, Tito enggan berucap banyak mengenai masalah tersebut.

Mungkin Tito bukan siapa-siapa di dunia sepakbola. Namun lulusan akademi La Masia ini membawa semangat perjuangan tanpa kenal menyerah dalam menghadapi kanker yang menggerogotinya. Karena perjuangan yang akhirnya merenggut nyawanya tersebut, hampir semua pesepakbola dan hampir setiap klub meyatakan belasungkawa. Tidak kurang juga Otoritas Liga Spanyol (LFP) akan mengadakan pengheningan cipta selama satu menit di setiap pertandingan Divisi Primera dan Divisi Adelante, akhir pekan ini. 

Mungkin Tito bukan siapa-siapa di dunia sepakbola. Akan tetapi sosok Tito pernah memberikan senyum kepada semua fans Barcelona di seluruh penjuru dunia. Pernah juga menimbulkan kekaguman kala penonton di Camp Nou membuat mozaik bertuliskan "Forca Tito!" di el clasico. 

Mungkin Tito bukan siapa-siapa di dunia sepakbola. Tapi Tito mengajarkan jika hidup harus dihadapi dengan 'seny, pit i collons', sesuai pesan almarhum melalui Whatsapp kepada Jordi Roura. Seny, pit i collons. Kebijaksanaan, kekuatan dan keberanian.

Mungkin Tito bukan siapa-siapa di dunia sepakbola. Namun dirinya merupakan sosok yang penting bagi Barcelona, layaknya sekeping puzzle dalam perjalanan sejarah FC Barcelona, karena kami menerapkan motto 'mes que un club'. 


PRIMER EL BARCA!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar