first leg Barcelona vs Valencia, Kamis (2/2)
Ada beberapa kejadian menarik ada match melawan Valencia di leg 1 Copa del Rey, yaitu taktik yang di gunakan & wasit. Saya akan mencoba menyoroti kinerja wasit karena menjadi perdebatan yang cukup panjang dan seakan menjadi debat kusir. Untuk masalah strategi, akan saya bahas nanti.
Soldado meradang karena penjaga gawang Pinto seharusnya mendapat kartu merah karena handsball ketika menghalau dirinya dan bola mengenai lengan Pinto ketika Pinto terjatuh (kurang-lebih) 20cm dari garis gawang. Yes, itu memang handsball. Terlepas dari alasan bahwa Pinto terjatuh dan tidak sengaja menyentuh bola, itu tetap handsball.
Hakim garis tidak melihat dan wasit pun tidak melihat. Ya sudah. Presiden Valencia pun yakin itu handsball. Begitu juga dengan 50.000 penonton yang menyaksikan laga itu langsung di Mestalla. Pep mengakui itu dan sampai berkata jika Pinto di kartu merah pada laga itu, maka jalannya (hasil akhir) pertandingan akan berbeda.
Menariknya, Manuel Lloriente tidak mau berkata lebih banyak tentang kepemimpinan wasit, tidak seperti yang Berwana Putih. Sandro Rossel pun berpendapat kepemimpinan wasit di ragukan. Lupakan omong kosong Calejon.
Jika Roberto Soldado berkata bahwa Barcelona selalu di untungkan wasit, maka dia mesti melihat statistik. Terdapat banyak bukti jika Barcelona adalah tim yang "bully-able" dengan sedikit penalti yang di dapat.
Pepe menginjak lengan Messi pada laga Copa Del Rey
Masih segar ingatan kita terhadap injakan Pepe yang "katanya" tidak disengaja tetapi di tayangan ulang memperlihatkan Pepe melihat kebawah sebelum menginjak. Pun Lassana Diarra yang seharusnya di kartu merah setelah melanggar cukup keras terhadap Messi, tidak mendapat apa-apa! Kartu kuning hanya di berikan pada Iker yang terlalu banyak protes. Silly!
Bukti lain, ketika pertandingan telah usai, Mourinho sampai menunggu wasit di parkiran hanya untuk "berbincang". Bukankah itu tindakan tidak etis?
Terlepas dari tindakan munafik, tetapi kepemimpinan wasit yang manusiawi adalah semacam bumbu dari indahnya sepakbola. Beratus-ratus kasus kesalahan wasit, tetapi itu tidak menyurutkan antusiasme terhadap sepakbola. Bahkan ide smart-ball atau apapun namanya itu, mendapat pertentangan dari sebagian pihak yang menganggap sepakbola adalah olahraga manusiawi dan penanaman chip tersebut akan menjadikan sepakbola semacam robot. Agak hiperbolis memang, tetapi ada benarnya juga.
Lupakan kesalahan atau kealpaan wasit dalam memimpin pertandingan, karena bisa saja keputusan tersebut akan menguntungkan tim kamu. Tapi bagi saya pribadi, salah adalah salah. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar