Untuk diketahu, Fc Barcelona hanya mengalami 25 kali kekalahan sepanjang 4 setengah tahun ini. 287 pertandingan resmi dengan 25 kekalahan? Itu berarti hanya 8,7% rasio kekalahan. Menakjubkan! Sejak era Pep, kekalahan pertama terjadi kala melawan Krakow Wisla dengan skor akhir 1-0 pada leg kedua penyisihan Liga Champion Eropa. Penyisihan Liga Champion? Yes. Karena di musim terakhir Rijkaard, Barca hanya bisa berada di posisi ketiga klasemen akhir dan gagal total di Liga Champion setelah dikalahkan Manchester United serta tersingkir dari Valencia di Copa del Rey.
Setelah kalah dari Krakow Wisla tapi lolos ke grup, Barca kalah lagi pada pertandingan selanjutnya di liga pada jornada pertama. Numancia adalah tim Spanyol pertama yang mengalahkan strategi jitu Pep Guardiola. Skor akhir yang tipis (1-0), membuat publik Camp Nou memprotes penunjukan diri Pep yang dinilai masih "hijau". Kala itu, direksi FCB dan sang "patron" Johan Cruyff masih mempercayai strategi Pep.
Sepanjang musim 2008/09, anak-anak asuhan Pep kalah sebanyak 7 kali di semua ajang. Hasilnya? Treble. Liga, CdR dan piala Big Ears berhasil disatukan. Malahan di paruh pertama musim selanjutnya, Barca memenangkan Super Spanyol, Super Eropa dan FIFA Club World Cup. 6 piala dalam 1 tahun kalender!
Nah terus apa korelasinya dengan kekalahan kemarin? Well banyak sih. Err mungkin cuma pikiran sotoy saya saja yang menganggap banyak.
Jika melihat statistik pertandingan kemarin (shot on goal), Barca lebih unggul dengan 61 tendangan ke gawang berbanding dengan Milan yang hanya melakukannya sebanyak 46. Dari 61 tendangan tersebut, Messi dan kawan-kawan lebih sering melakukan tendangan di dalam kotak pinalti sebanyak 40 kali dan tendangan dari luar kotak penalti sebanyak 19 kali. Bagi Milan, 30 tendangan dari luar kotak pinalti dan 16 tendangan dari dalam kotak penalti.
Jika melihat penetrasi tersebut, sangat jelas jika Barca kesulitan dalam finishing. Dan sudah sangat jelas, Barca selalu kesulitan menembus pertahanan tim-tim yang memakai lini bertahan yang sangat rapat dan disiplin. Ada yang bilang Milan memakai catenaccio, namun sepengetahuan saya yang pendek ini, catenaccio tidak seperti itu. Strategi yang diumumkan oleh Helenio Herrera tersebut memakai sweeper sebagai tambahan dan winger untuk menyerang balik. Sedangkan kemarin saya melihat Milan memakai umpan lambung jauh kedepan dan lini tengah yang rapat dengan lini belakang.
El Capita Berdarah-darah Demi FCB. [fcb] |
Apakah kemenangan tersebut dirasa penting? Iya dong. Barca kala itu memiliki skuad yang tidak begitu bagus. Maksud "tidak bagus" ini artinya tidak begitu sukses secara prestasi. Musim 1999/00 hingga musim 2003/04 Barca tidak bisa memenangkan satu pun piala. Artinya, kemenangan 5-1 di Camp Nou adalah come-back yang luar biasa!
AC Milan pun pernah unggul di leg pertama di San Siro melawan tim asal Spanyol, Deportivo la Coruna di musim 2003/04 dengan skor akhir 4-1. Masih pesimis? Well, Super Depor membalikan keadaan di Stadion Riazor dengan skor akhir 4-0. Artinya Depor lolos ke fase berikutnya karena unggul aggregate selisih gol 5-4.
Kebetulan? Sepertinya tidak juga. Tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Deportivo La Coruna saat itu tidak memiliki skuad yang menakutkan seperti Barca sekarang. Jadi "seharusnya" Barca bisa membalikan keadaan.
Itu secara historis. Lalu bagaimana dengan kenyataan sekarang? Terlalu gegabah dan sok tahu jika saya memprediksi skenario yang harus dipergunakan nanti.masih ada pertandingan-pertandingan krusial di akhir bulan February dan awal Maret. Kita tidak tahu skuad yang tersedia tanggal 13 Maret nanti. Bagi saya el clasico lebih penting untuk saat ini, karena ya itu tadi, leg kedua masih lama.
Terlalu banyak komentar miring ketika Barca tumbang. Dunno. Mungkin karena Barca terasa "superior"sehingga sebuah kekalahan menjadi momen penting untuk dirayakan. Agaknya terlalu berlebihan juga bersikap seperti itu. Barca adalah tim yang berisikan manusia biasa yang memiliki kemampuan olah bola diatas rata-rata seperti pesepakbola lainnya. Wajar jika sesekali kalah. Untuk para haters, andai saja kalian hidup di akhir tahun 90an dan awal 2000, maka kalian akan melihat betapa fragile-nya Barca. Andai....
REMUNTADA!!
PRIMER EL BARCA
Note: Untuk teman saya yang galau gegara Barca kalah.
Setuju!! mereka yang seneng Barca kalah cuma takut aja kalo tim kesukaanya ketemu Barca.
BalasHapuspadahal kalo dilihat2 usia dewasa (20-30 thn) yang skrg aktif mengamati bola, pasti juga ingat medio 90an dimana tim2 Italy digdaya banget.
BalasHapusdengan dukungan media indonesia yang nyiarin lega calcio (host wulan guritno yg lagi hot2nya), orang2 jarang yang memilih barca sbg tim kesayangan. padahal masih ada salah 1 dream teamnya barca juga saat itu
aneh juga skrg liat fenomena "barca kalah = semua senang" :( :(
dulu sih gak gitu2 amat......berhubung social media juga belum ada
yah yah yah.....haters gonna hate