MESSI-ISME FC BARCELONA

Pertandingan melawan AC Milan kemarin Fc Barcelona bermain dengan sangat cantik. Tidak diragukan. Perubahan taktik pada match tersebut sangat menarik untuk dibahas. Bagaimana David Villa bermain sebagai striker utama didepan, agar bisa menarik barisan pertahanan Milan, terutama Mexes, agar Messi memiliki ruang terbuka. Indah!

Meski begitu, ada semacam kekhawatiran jika Barca akan terlalu sentral kepada Messi. Taktik melawan Milan dan hampir semua taktik Barca akan menitik-beratkan kepada performa Messi. Tidak jarang jika Messi sedang under perform, maka Barca akan kesulitan meraih kemenangan. Memang, di tim tidak hanya Messi saja, ada Iniesta, Cesc, Pedro, Tello dan pemain lainnya yang bisa mencetak gol, namun tetap saja, Messi menjadi tumpuan utama.

Sudah menjadi rahasia umum jika taktik Pep Guardiola sangat bertumpu kepada Lionel Messi. Ketika Ronaldinho akan dijual, pihak Barca membicarakan hal ini dengan Messi. Klub tahu, jika Messi adalah the next big thing bagi Barca. Pun karena kedekatan antara Messi dan Dinho. Dari sini sudah terlihat jika Pep akan menjadikan Messi sebagai sentral. Termasuk ketika Pep mengizinkan Messi bermain di Olimpiade China.

Superioritas Messi
Di musim pertama era kepelatihan Pep, jumlah gol Messi adalah 38 gol. Bersaing dengan Eto'o 36 gol dan Henry 26 gol. Padahal di musim 2007/08, Messi hanya bisa membuat 16 gol di semua ajang. Peningkatan yang signifikan ya?

Lalu di musim 2009/10 jumlah gol Messi kian meningkat menjadi 47 gol di semua ajang. Padahal di musim itu ada striker jempolan lainnya, Ibrahimovic yang hanya sanggup membuat 21 gol. Pemain lulusan Masia lainnya, Pedro membuat 23 gol. Musim 2010/11, Messi semakin menggila dengan membuat 53 gol di semua ajang. Villa dan Pedro hanya bisa membuat 23 dan 22 gol saja. Di 2011/12, Messi membuat 73 gol.
Selama 4 musim berturut-turut, Messi menjadi top skor Liga Champion Eropa dan banyak rekor pribadi dipecahkan dalam kurun waktu 4 tahun tersebut, serta hampir selalu bermain di setiap laga Barca. Amazing!

Dari statistik diatas, maka dapat disimpulkan jika Messi memang menjadi monster haus gol menakutkan yang diciptakan oleh Pep. Bahkan Pep pernah berkata "Jika Messi senyum, maka semuanya akan baik-baik saja". Ini artinya strategi Pep memang tergantung kepada Messi dan pihak klub akan memberikan semua keinginan Messi agar dirinya merasa nyaman dan betah di klub. Perpanjangan kontrak kemarin mungkin salah satu buktinya.

Lalu, apa masalahnya jika Barca menjadi Messi-cetralized? Suatu contoh kecil dan terbaru adalah kala melawan Milan di leg 1, ketika Messi dimarking oleh banyak pemain bertahan lawan sehingga Barca tidak bisa bermain maksimal. Pun ketika melawan tim-tim besar yang bermain low block atau parkir bus, sosok Messi pasti akan mendapat kawalan yang ketat.
Harus diakui, meski semua lawan Barca mengetahui jika Messi adalah sosok vital di Barca, Messi masih bisa menampilkan performa terbaiknya. Itu adalah salah satu keunggulan yang dimiliki oleh Messi.

Nah, apa kabar Fc Barcelona jika andai Messi cidera untuk suatu waktu yang cukup lama? Karena terbiasa menjadikan Messi sebagai tumpuan, akan ada kemungkinan performa tim turun drastis. Memang belum terbukti, namun logikanya akan seperti itu. Simplenya, Barca sudah terbiasa memakai Messi sehingga harus beradaptasi jika Messi absen.

So, logikanya Barca harus memiliki keseimbangan di tim. Seorang yang bisa bersaing dengan Messi di tim. Tentu saja sang pemain ini harus memiliki kualitas yang sepadan atau hampir menyamai kualitas Lionel Messi, sehingga taktik Barca tidak melulu bertumpu pada Messi. Mungkin Neymar? Entah. Namun yang pasti di skuad yang ada sekarang hanya Villa yang bisa menyaingi Messi.

Kedua, Barca mungkin harus memikirkan opsi perubahan strategi andai Messi absen. Opsi ini sepertinya memang sudah menjadi andalan klub. Namun jika melihat performa lini depan skuad yang sekarang, sepertinya kurang karena tidak memiliki pemain haus gol dan sudah terbiasa melayani dan dilayani oleh Messi. Apalagi dengan rencana kepergian David Villa yang telah direncanakan sejak pertengahan musim 2011/12 lalu.

Ketiga, mungkin Barca bisa merubah strategi yang ada di musim depan, meski sosok Messi masuk lineup. Pertandingan leg kedua melawan Milan adalah bukti konkret. Perubahan atau sebuah evolusi taktik mutlak dilakukan agar bisa bersaing melawan tim besar lainnya.

Mengenai pembelian Neymar agar bisa menjadi tandem Messi, sepertinya saya harus setuju dengan pendapat opa Cruyff. Yang dibutuhkan Barca bukanlah sosok Neymar karena di Fc Barcelona sudah banyak stok penyerang. Bahkan Barca memiliki stok berlimpah di tim reserve dan masih terus menghasilkan pemain-pemain berkualitas yang sesuai dengan filosofinya. Hal ini akan menjadikan pembelian Neymar sebuah kesia-siaan dan mubazir jika melihat banyaknya nilai uang yang harus ditebus oleh Barca. Ada isu jika pembelian Neymar ini adalah keinginan salah satu sponsor Barca agar bisa memperkuat brand mereka di Barca, yaitu Nike.

Masih ingat Henrik Larsson? Well, sepertinya Barca harus memiliki pemain seperti Larsson atau Villa yang bisa menjadi supersub atau Plan B. Mungkin bukan Plan B yang dibutuhkan Barca, tapi tetap Plan A, namun dengan perubahan strategi agar tidak tergantung kepada Messi.

Suatu saat Messi akan pindah klub. Hal ini pernah diungkapkan oleh Messi sendiri jika dirinya tidak akan pensiun di Barca. Jika direksi bisa bertindak bijak, maka merubah sentralisasi Messi sudah sewajarnya dilakukan. Saya takut Rosell bertindak sama dengan Gaspart yang bersikap lambat atau kasarnya sih tidak peduli dengan Barca kala dirinya sudah tidak berada di klub. Jangan sampai seorang presiden hanya memikirkan performa tim di era kepresidenannya sehingga mendapat apresiasi sementara dari socios, dan melupakan atau menafikan keadaan atau performa klub di masa mendatang.

Seorang Lionel Messi memanglah monster yang fantastis, tapi akan menjadi antibiotik yang meracuni tubuh jika selalu dikonsumsi. Apa yang akan terjadi jika suatu saat Messi dijual oleh Fc Barcelona?




PRIMER EL BARCA! 

5 komentar:

  1. setuju!! setuju!! setuju!! keren.

    hanya ada 1 yang saya kurang sepaham.
    di satu sisi,artikelnya menekankan pembelian Neymar hanya sebatas menarik sponsor.

    tapi di sisi lainnya, Presiden Barca juga dianggap lambat dalam mengatasi Messi-isme.

    jika saja publik lebih ber-positif thinking soal pembelian Neymar
    Tentu itu merupakan solusi nyata bukan? bahwa Neymar dibeli untuk mengurangi ketergantungan terhadap Messi.!?

    Selama ini publik terlalu judgmental terhadap Neymar, pun terlalu Lembut terhadap lulusan Masia.

    Bisa dilihat dari bagaimana tingkat Ego 0permainan Deulofeu yang 11-12 dengan Neymar
    Tapi tingkat dukungan terhadap keduanya sangat timpang

    tapi. well mudah2an ada solusi happy ending untuk barca, siapapun yang jadi pengganti kompatriot Messi di masa depan.

    Keren artikelnya!!!

    BalasHapus
  2. Hahahaha makasih. Gini, saya luruskan dulu deh.
    Neymar memang pemain yg fantastis. Tapi apakah bisa masuk dalam filosofi Barca? Neymar cenderung egois dan dalam beberapa pertandingan besar yang krusial, Neymar kurang bersinar. Mungkin contoh terdekat adalah di Olimpiade London kemarin ketika Brazil tersingkir.

    Lalu, kenapa publik menganak-emaskan Deulofeu? Salah satu sebabnya adalah dia cantera/pemain akademi. Ada semacam harga diri dan kebanggaan yang hampir menjurus kesombongan dari publik jika pemain lulusan La Masia lebih bagus dibanding pemain lainnya. Wajar memang, karena La Masia mendidik pesepakbola yang baik agar bisa dipakai oleh tim utama. Jadi seorang cantera bukan hanya pesepakbola semata, namun pesepakbola yang faham dan bermain dengan filosifo Barca.

    Untuk Deufoleu sendiri memiliki posisi yang sama dengan Messi. Nanti akan tercipta masalah, sama seperti masalah Cesc Fabregas yang kesulitan bermain di tim utama sekarang-sekarang ini.

    Anyway, makasih responnya. Enjoy my article! :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepakat sih. gimana pun juga lulusan akademi pasti nomor 1. Di Italy juga sama aja. Primavera skrg lagi jadi primadona.

      Francesc Fabregas stats nya sih bagus, brader.
      assistnya 13 (rangking 2 di liga). goalnya 9 (di atas Villa-Pedro-Alex)

      kurang keliatan karena sering gonta ganti posisi kali yah?
      ato dia Unsung Hero juga semacam Buskets?

      Bikin artikelnya dong brader tentang Francesc Fabregas. heheh..
      aneh dia keliatan flop, tapi workratenya sangat monster di liga

      Hapus
  3. Kalo mengenai Cesc, saya belum berani berkomentar banyak. Yang pasti di awal musim ini Tito seakan menganak-tirikan Cesc.
    Kalo masalah flop, itu terjadi karena harus bersaing dengan Xavi & Iniesta, sehingga harus bermain di posisi yang harusnya diisi striker. Hal ini menjadikan Barca unik sih, tapi saya melihat jika Cesc bermain bersama Messi, sosok Cesc seakan tenggelam & kebingungan. Waktu pertandingan vs PSG leg 2, peran Cesc seakan transparan & bermain terlalu deep sehingga Villa sendirian di depan & kurang supply bola dari tengah. Mungkin karena posisi Cesc tsb adalah posisi Messi, sehingga Cesc kurang nyaman. Bagaimana pun Cesc adalah seorang midfielder, bukan traquestra atau winger. :))

    BalasHapus
  4. ya tapi kan kak.. neymar ituu...

    BalasHapus