So it's, Barca akhirnya lolos ke semifinal Liga Champion Eropa. Nanti akan bertemu antara Real Madrid, Borussia Dortmund atau Bayern Munich. Jika boleh saya bilang, dua kekuatan La Liga Spanyol melawan Bundesliga Jerman. Kedua liga tersebut seakan memperebutkan kue ketenaran di dunia dan mengukuhkan sebagai liga terbaik. Ah, pembicaraan saya terlalu jauh sepertinya. :))
Hasil imbang melawan Paris Saint Germain memang membuat Barca otomatis lolos. Namun ada beberapa hal yang menarik yang terjadi di 90 menit pertandingan. Kontribusi Messi, permainan Cesc, Alba di kiri, penggunaan strategi Ancelotti, "solo" striker Villa, lahirnya buah hati dari Cesc Fabregas dengan Daniella Semman yang bernama Lia dan Ibra yang bertukar jersey dengan Marc Bartra. :D
Dari artikel sebelumnya yang membahas mengenai preview pertandingan Liga Champion antara Paris Saint Germain melawan Fc Barcelona di leg pertama, saya menulis betapa seringnya Carlo Ancelotti menerapkan narrow scheme. Permainan narrow ini dimanfaatkan banyak tim seperti, Marseille, Fc Porto dan Barca. Di leg kedua ini, maka saya mengangkat 2 jempol bagi Ancelotti. Meski tetap bermain narrow, namun penggunaan Thiago Motta dan Marco Verratti sebagai defensive midfielders sangat krusial bagi pertahanan PSG.
Sudah menjadi rahasia umum jika permainan narrow seperti PSG akan menumpuk pemain di area kotak pinalti. No. Bukan parkir bus. Namun karena strategi mereka yang ingin mengunci superioritas sisi tengah lapangan. Dan cara untuk memecah permainan narrow, dan juga strategi parkir bus, adalah penggunaan flank atau sisi samping lapangan agar pemain bertahan stretched atau bermain melebar agar tercipta celah. Disini pintarnya Ancelotti. Dengan Motta dan Verratti dilapangan, keduanya mengisi gap ketika Jallet mengejar Pedro atau Iniesta dan Maxwell mengejar Alves. Sehingga David Villa tidak bisa berkutik.
Bagaimana dengan Cesc? Disini terlihat bagaimana Cesc tidak bisa menarik Motta atau Verratti lebih keatas agar tercipta gap. Malahan yang ada Cesc bermain terlalu deep dari yang seharusnya menjadi umpan bagi Motta dan Verratti agar meninggalkan posnya, menjadi turut membantu pertahanan. Bukan membantu sebagai center back, namun entah, dari yang saya lihat, Cesc bermain di area Xavi. Yang pada akhirnya terasa transparan karena sosok Xavi terlihat dominan di area tersebut.
Sebetulnya strategi yang dipakai Tito sudah bagus. Namun Alba tidak bisa naik keatas membantu penyerangan karena sosok Lucas Moura yang on-fire dari sisi kanan PSG. Sebetulnya Alba sudah bertindak bagus sih. Kemudian saya tiba-tiba teringat ucapan Dani Alves jika "Pertahanan terbaik adalah dengan menyerang. Sehingga pemain lawan (winger) akan mundur untuk mengejar saya, dari pada saya bermain bertahan". Ya kurang lebih seperti itu.
David Villa. Ah yes. Di babak pertama saya melihat Villa seakan menjadi target man di depan. Hal itu terjadi karena kurangnya supply bola dari tengah kedepan. Seakan ada gap antara Villa dengan pemain tengah dan winger.
Akhir pekan kemarin ada banyak orang yang bilang "Lionel who?" karena merasa Barca tidak ketergantungan kepada Messi atau kasarnya Fc Messi setelah menghancurkan Real Mallorca 5-0. Well, dipertandingan krusial dengan tekanan yang besar dan skuad lawan yang lebih kompetitif seperti PSG, sosok Messi bisa menjadi pembeda, dibanding melawan tim seperti Real Mallorca. Sebelum Messi masuk, permainan Barca seakan statis. Iniesta memang bermain gemilang, namun itu saja tidak cukup.
Beberapa kali saya bilang, jika Barca memang membutuhkan Messi. Untuk lebih jelasnya mengenai ketergantungan Barca terhadap Messi, sila baca di artikel saya terdahulu di SINI.
Ketika Messi masuk ke lapangan, permainan mendadak berubah. Alba menjadi lebih sering naik keatas, sehingga lini pertahanan PSG melebar. Dan gol pun tercipta. Sesimpel itu.
Mungkin agak lebay, tapi menurut saya man of the match dipertandingan tersebut adalah Victor Valdes. Meski kebobolan 1 buah gol, namun beberapa kali melakukan penyelamatan yang gemilang. Entah berapa gol yang akan tercipta bagi PSG jika bukan sosok Valdes yang menjaga mistar gawang Barca. Untuk Cesc, entah, sepertinya harus agak lebih sabar untuk mendapat posisi yang "pas" bagi dirinya karena beberapa kali agak tidak terlihat.
Anyway, congrats! :)
PRIMER EL BARCA!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar