EFEK BOLA SALJU UCL

Kekalahan dari Bayern Munchen di leg 2 kemarin mungkin tidak banyak meninggalkan luka bagi sebagian fans. Tersingkir dari Liga Champion Eropa karena Messi tidak bermain. Done. Sesimpel itu. Namun bagi sebagian kecil fans yang faham FCB, merasa akan ada sesuatu yang besar yang akan datang ke klub. Sesuatu yang panas, bergejolak, perpecahan dan sebuah reformasi, jika kala itu tidak berlebihan untuk menggambarkannya.

Perlu saya beri peringatan terlebih dahulu jika artikel ini akan membuat beberapa orang pusing dan bingung karena tidak tahu menahu pokok permasalahannya. Untuk lebih bisa memahaminya, silahkan baca artikel-artikel saya sebelumnya lebih teliti. Ini adalah semacam artikel tambahan dalam perjalanan sejarah Fc Barcelona. Pada awalnya saya pernah ingin menulis artikel ini karena peliknya konflik, namun sering berbagi cerita dengan teman-teman jika bertemu langsung dengan saya. Well, enjoy kerumitan Fc Barcelona yang tidak semua orang sadar, yang kebanyakan dibutakan oleh kemenangan semata. 

Beberapa jam setelah kekalahan melawan Bayern Munchen, tidak ada hal fantastis yang terjadi. Mungkin masih membutuhkan waktu untuk berfikir secara jernih setelah "orgull" Barca tercabik-cabik di rumah sendiri. Lalu kemudian yang terjadi selanjutnya adalah diluar nalar. Fc Barcelona akan mencuci gudang dengan menjual mayoritas pemainnya. Menurut saya, itu adalah sebuah langkah yang salah jika melihat kekompakan yang sudah ada sekarang. 

Sepertinya presiden Sandro Rosell ingin mengulang "keajaiban" yang dilakukan oleh presiden Josep Lluis Nunez di tahun 1988 dengan memecat atau menjual semua pemain di klub kecuali Andoni Zubizaretta karena terkait konspirasi Hisperia Munity. Langkah buruk Nunez untuk melanggengkan puncak kekuasaan agar tidak terjadi gejolak karena tidak terbayarnya upah gaji para pemain.

Pencoretan Pemain Tahun 1988 [sport]
Memang, langkah Nunez tersebut akhirnya bisa membawa Fc Barcelona menjuarai piala Champion Cup atau Liga Champion Eropa untuk pertama kalinya berkat kekeras-kepalaan Johan Cruyff. Namun melalui Nunez pula, Cruyff bersumpah tidak akan pernah melatih sebuah klub manapun karena sakit hati dipecat oleh sang wakil presiden, Joan Gaspart di sesi latihan. 

Kembali ke masa sekarang. Rosell, ingin mengulang keindahan masa lalu dengan melego hampir semua pemainnya. Bahkan, dari yang saya dengar, Abidal pun akan dijualnya. Padahal sebelumnya Abidal diberitakan tidak akan dijual dan bahkan akan diangkat menjadi staff pelatih. Pemain-pemain seperti Alexis, Cuenca, Afellay, Bojan dan Fontas mungkin tidak terpakai oleh klub. Valdes memang tidak ingin memperpanjang kontraknya, ya daripada free transfer, maka opsi menjualnya adalah masuk akal demi keseimbangan neraca keuangan. Seperti yang kita ketahui, pemain yang pergi secara free transfer dimasukan sebagai kerugian/loss dalam neraca keuangan. Entah jika keputusan Rosell ini dikarenakan teringat pada tanggal 4 Mei adalah tanggal dimana Johan Cruyff menjadi pelatih setelah cleansing skuad.

I Love You, But I Hate You The Most 
Namun mengecilkan peran David Villa dengan berniat menjualnya adalah kesalahan besar. Seperti yang dikatakan David Villa, "Bahkan pemain terhebat pun tidak akan bisa berkembang di Fc Barcelona jika tidak bisa beradaptasi dengan Lionel Messi". Well, itu adalah jawaban atas buruknya performa David Villa, Alexis Sanchez, Bojan, Cueca dan striker-striker lainnya. Bukan maksud menjelek-jelekkan Lionel Messi, namun sesuai dugaan saya, sosok vital Messi telah menjadi antibiotik yang membunuh Fc Barcelona secara perlahan-lahan namun pasti. Ini adalah hal pertama yang harus dikoreksi oleh Tito di musim depan.

Ah, saya malah melantur kemana-mana. Bukan pada pokok permasalahan yang akan saya bahas. 

Ketika Fc Barcelona hancur oleh Bayern, seorang teman memaki-maki Tito. Well, itu sah sih. Kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk setuju kepada semua keputusan pelatih. Memang sih, Tito yang lebih tahu skuad dan strategi dibanding kita. Namun hasrat untuk mengutarakan kejengkelan tersebut sangatlah wajar. Sangat keterlaluan jika ada orang yang membatasi kecintaan kita terhadap Fc Barcelona dengan melontarkan kritik, meski kritik tersebut kecil kemungkinan didengar oleh klub. Malah dengan melancarkan kritik kepada klub itu artinya kita mencintai klub dan menginginkan yang terbaik untuk klub.

Ketika kemarahan sahabat spesial saya tersebut reda, saya cuma berkata "Tunggu saja. Bakalan ada hal yang besar yang akan datang". Dan sepertinya prediksi saya yang tidak pernah berguru kepada Eyang Subur, seakan menjadi kenyataan. Entah jika hal ini menjadi besar atau tidak, namun tetap saja hal ini tidak bisa dianggap remeh. Yaitu dengan kritik Joan Laporta terkait kinerja klub. Bahkan Laporta sedang mempertimbangkan untuk turut serta dalam pencalonan presiden Fc Barcelona mendatang. 

Pada kekalahan leg pertama melawan Bayern, Joan Laporta memberi hiburan dan tetap menyemangati tim yang kalah melalui akun Twitternya. Wajar. Namun ketika hancur di Camp Nou, Laporta seakan gatal untuk tidak berkomentar. 

Melalui harian Sport, Laporta menganggap Sandro Rosell menghancurkan apa yang telah dirinya bangun dengan memilih Tito sebagai pelatih utama. Untuk poin pemilihan pelatih ini, dahulu pun Laporta pernah mengkritik Rosell ketika mengumumkan Tito sebagai penerus Pep dan menyalahkan Rosell karena tidak bisa membuat Pep tetap berada di Barcelona. Setahu saya, di era Laporta dahulu, pemilihan seorang pelatih berdasarkan kalibrasi yang seksama. Bahkan pelatih hebat sekelas Guus Hidink dan Jose Mourinho pun tidak dipilih oleh Fc Barcelona. Banyak yang bertanya kepada saya kenapa Pep pergi dari Fc Barcelona. Apakah capai dan menemukan titik jenuh? Well, saya tidak tahu mengenai hal itu. Yang saya tahu adalah Sandro Rosell sangat anti terhadap Johan Cruyff dan Pep adalah "anak kesayangan" Johan Cruyff dan ada berbagai konflik dalam pribadi Pep terkait permusuhan antara Rosell dengan Laporta dan Cruyff. Di artikel sebelumnya saya menulis jika Pep mengakui bahwa Cuyff adalah tokoh dalam kesuksesan Fc Barcelona kan? Silahkan cerna maksud dari kalimat saya tersebut. :)

Kemudian Laporta mengkritik Rosell yang seakan menjauhkan Fc Barcelona dari fans dengan adanya pembatasan membership resmi (soci), dealing dengan QSI yang seakan penuh tipu muslihat dan kurangnya ketegasan klub terhadap persoalan-persoalan yang menimpa klub. 

Saya coba terangkan dari 3 poin diatas ya. 
Pembatasan mebership resmi itu dilakukan oleh Sandro Rosell pada akhir tahun 2010 karena tidak ingin pucuk pimpinan Fc Barcelona dikuasai oleh "orang antah berantah". Ada yang berasumsi jika "Orang antah berantah" itu adalah pengusaha atau pribadi dari non Katalan. Wajar sih, namun jika ada ketakutan seperti itu, kenapa tidak dibuat peraturan yang mengharuskan seorang calon presiden adalah orang asli Katalan? Daripada membatasi atau mempersulit jumlah member resmi yang berujung kepada finansial klub? Sepengetahuan saya dan pernah saya baca dari forum luar jika cules dari Asia Timur dan Asia Tenggara adalah cules paling loyal dibanding cules dari negara manapun. Kasarnya, siapa sih yang mau tengah malam bangun hanya untuk menonton Barca dan fasih menyanyikan Cant del Barca? 

Lalu mengenai dealing dengan QSI, harap baca artikel yang ini

Nah, kita sekarang menuju ketegasan klub. Masih ingat perkara pencolokan mata Tito oleh Jose Mourinho tahun lalu? Kasus itu terhenti setelah Angel Villar, presiden LFP, menghapuskan hukuman kepada Jose Mourinho yang mencolok mata Tito dan hukuman Tito yangsecara reflek menampar Jose Mourinho. Pihak klub melalui juru bicaranya, Tony Freixa menyesalkan penghapusan tersebut. Namun akhirnya menerima karena Fc Barcelona akan bertemu dengan Real Madrid di ajang Super Spanyol. Well, hal-hal seperti ini yang tidak bisa ditolerir oleh Joan Laporta karena ini menyangkut harga diri klub. Masih ingat kemarahan Joan Laporta kepada presiden Espanyol di tahun 2008 lalu (jika saya tidak salah) setelah beberapa orang Boixos Nois memasuki stadion El Pratt dan melempar suar kepada fans El Perico yang tepat berada dibawahnya? Jika kalian menyangka aksi BN tersebut hebat dan keren, well, berarti kalian tidak menghargai nama baik klub. Setelah peristiwa tersebut, beragam kritikan meluncur kepada klub karena pertandingan sempat terhenti untuk beberapa saat dan akhirnya Barca bisa membalikan keadaan dengan menang berkat gol Eto'o. Media pro Espanyol menganggap Barca "memperkosa" kemenangan Espanyol dari jeda waktu tersebut. 
Ketika masalah ini terjadi, Joan Laporta secara frontal bersitegang dengan presiden Espanyol di box VIP. Kemarahan Laporta ini terlihat jelas karena kamera televisi menyorotnya. Laporta menyesalkan pembiaran grup supporter Boixos Nois memasuki stadion Espanyol, padahal di Camp Nou sendiri grup tersebut dilarang demi keamanan dan kenyamanan klub.

Jika kita lihat-lihat lagi, banyak peristiwa panas yang berkaitan dengan Real Madrid kan? Namun tidak pernah ada kontroversi perang urat syaraf antara kedua klub kan? Coba beri tahu saya alasannya di box komentar jika ada yang tahu. :D

Oh ya, masih ingat kasus Rosell yang meminta dukungan Boixos Nois agar terpilih menjadi presiden Fc Barcelona? Lalu kasus pelemparan suar kemarin oleh Boixos Nois yang kemudian munculnya sebuah bukti dokumen yang menyatakan jika Rosell secara terang-terangan meminta dukungan grup supporter, termasuk diantaranya Boixos Nois? Masih ingatkah kepolosan Rosell yang berkata jika "Anggota Boixos Nois sebetulnya adalah anak-anak yang baik" sebelum akhirnya kasus pelemparan suar? 

Beberapa orang pernah bertanya kepada saya kenapa saya sangat mengidolakan Joan Laporta yang terkenal karena kontroversi dan kefrontalannya. Mungkin karena saya merasa memiliki persamaan dengan Laporta. :D Namun dari dalam hati saya yang terdalam, Laporta, beserta L'Elefant Blau adalah juru selamat Fc Barcelona yang mengangkat klub dari ke-medioker-annya. Ada yang berkata saya berlebihan dalam menanggapi hal ini. Ya itu sih terserah pribadi masing-masing. Namun saya pernah merasakan sakit hati ketika Fc Barcelona selalu kesulitan bersaing di kompetisi liga atau Liga Champion. Saya pernah merasakan keironisan dan kemunafikan Fc Barcelona ketika merayakan keberhasilan Fc Barcelona menduduki posisi 4 klasemen akhir. 

Ada beberapa orang yang berpendapat jika sebaiknya Tito dipecat setelah kekalahan dari Bayern. Wajar sih, namun apakah pergantian pelatih akan menjamin kesuksesan klub? Ini menjadi semacam buah simalakama, ketika terlalu sering merombak skuad akan berujung pada disharmoni skuad dan ketidak-jelasan strategi yang dipakai. Bukankah tiki taka sudah terlanjur dicap sebagai filosofi FCB? Lalu apakah ada jaminan jika pelatih pengganti akan menerapkan tiki taka? Jika Sandro Rosell masih menjabat sebagai presiden, maka jangan harap hal itu terjadi karena Rosell ingin membuang Cruyff-isme di Fc Barcelona.

Saya tidak berkata jika Laporta naik menjadi presiden maka Pep akan kembali. Namun kemungkinan itu akan selalu ada karena Laporta dan Johan Cruyff adalah orang-orang yang mempercayai Pep sepenuh hati, ketika publik tidak mempercayai Pep. Saya pun tidak menjamin jika Laporta naik maka kesuksesan akan diraih. Sebuah kesuksesan harus diraih dengan kerja keras, bukan berdasarkan keturunan.

Sangat disayangkan ketika mental para pemain terpuruk seperti sekarang, pihak klub mengumumkan penjualan beberapa pemain. Ini secara etika tidak baik dan akan mengganggu konsentrasi para pemain. Mungkin pihak klub menganggap jika Fc Barcelona sudah memenangkan titel liga, sehingga tidak memperdulikan mental pemain. Yah mungkin mereka berfikir jika seorang pesepakbola pada akhirnya menjadi seorang mercenaries atau pemain bayaran yang dapat dilakukan seenak hati. Yang pasti apapun keputusan klub di akhir musim ini akan berakibat kepada musim depan dan pemilihan presiden nanti. 


I put my trust for the Fc Barcelona, not for the coaches, the players, nor the presidents, except Joan Laporta.





PRIMER EL BARCA! 

1 komentar:

  1. kang maaf gnggu lgi nih :D maaf bkin pusing jg :D mau nanya soal tropy barca dan rival!
    apa ini bnr?
    PERBANDINGAN TROFI BARCELONA DAN REAL MADRID

    Piala/trofi yang dihitung hanya trofi yang diperoleh dr kompetisi yang diikuti oleh kedua klub

    FC Barcelona vs Real Madrid

    La Liga : 21 - 31

    Copa del Rey : 25 - 18

    Supercopa de Espana : 10 - 8

    UEFA Champions League : 4 - 9

    UEFA Cup : 4 - 2

    UEFA Super Cup : 4 - 1

    FIFA Club World Cup : 2 - 0

    Intercontinenta­ ­l Cup : 0 - 3

    Pequena Copa del Mundo de
    Clubes : 1 - 2

    Latin Cup : 2 - 2

    Pyrenees Cup : 4 - 0

    Inter-Cities Fairs Cup : 3 - 0

    Copa Iberoamericana : 0 - 1

    Copa Eva Duarte : 4 - 1

    Copa de la Liga : 2 - 1

    Total : Barca 86 - 79 Madrid

    BalasHapus