KLAUSUL BUYOUT YANG ANEH

Masih ada beberapa pertandingan lagi untuk La Liga sebelum akhirnya masuk ke bursa transfer musim panas di awal bulan Juni nanti. Beragam berita santer dirilis media, entah berita tersebut valid atau hanya jadi gossip semata. Khusus di Barca, entah lah. :s

Kita mulai dengan Abidal yang tidak diperpanjang kontraknya. Wajar memang jika Abidal tidak diperpanjang kontraknya. Selain faktor kesehatan, pun karena faktor usia. Saya malah masih ragu jika Abidal bermain selama 1 musim. Mungkin hanya akan menjadi pelapis Alba, namun yang ada dipikiran saya adalah Abidal bisa bermain sebagai CB.

Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika kelemahan Barca ada di barisan belakang. Sering cidera dan faktor usia pun menjadi alasan Puyol. Sama seperti Pep, Tito kerap kali memasang DM sebagai CB. Masih bisa dimaklumi, memang. Dengan permainan yang tiki-taka atau sedikit total football, maka dibutuhkan pemain belakang yang bisa bermain bola, atau yang dinamai ball-playing-defender. Itu alasan Masche, Busi atau Song menjadi CB.

Lalu, apakah Abidal masih layak dipertahankan? Jika melihat utilitas Abi, maka saya berharap Abi tinggal. Namun jika melihat faktor usia, kesehatan Abi dan kebutuhan skuad di musim 2013/14, maka sudah sepatutnya Abi mundur. Entah itu pensiun atau dijual. Sad, but true. Sama seperti Puyol, saya yakin Abi masih ingin bermain bagi Barca. Malah king Abi pernah berucap ingin pensiun di Barca.

Saya sempat kaget ketika membaca berita jika perpanjangan kontrak Adriano telah rampung. Defender asal Brazil ini akan bermain dengan Barca hingga 2017 nanti dengan gaji sebesar 9,7 juta Euro per-musim dan klausul buyout sebesar 90 juta Euro. Masuk akal? Sangat. Dengan hengkangnya Abidal dan keserbagunaan yang dimiliki Adriano, maka saya yakin Adriano akan menjadi sosok vital di barisan pertahanan, entah sebagai CB, winger kanan, winger kiri, LM, RM atau DM. Silahkan pilih salah satu, Adriano bisa bermain dimana saja dengan maksimal.

Dengan usianya yang menginjak 28 tahun dan keinginan direksi FCB untuk memperpanjang kontrak Adriano, maka bisa dibilang ini adalah puncak karirnya. Betul kah? Jika melihat gaji dan buyout yang telah disepakati, maka memang begitu adanya. Akan tetapi jika melihat fitalitas Adriano, agak kurang dari harapan. Adriano memiliki masalah dengan kerentanan cidera. Bahkan pemain yang pernah membela Sevilla ini dijuluki The Glassman oleh sebagian orang. Kala tidak cidera, Adriano memang apik. Namun ketika cidera, ya tidak bisa bermain dong. :D

Kemudian ada Thiago Alcantara. Pada tahun 2011 lalu Thiago menandatangani kontrak kerja untuk durasi 4 musim dengan klausul buyout sebesar 90 juta Euro. Tetapi nilai buyout tersebut hanya akan tercapai jika Thiago bisa bermain dalam 60% pertandingan yang dilakoni Barca selama 1 musim kompetisi. Lucunya, Barca memasang nominal 18 juta Euro untuk Thiago jika Tito tidak memasang Thiago dalam 60% pertandingan. .

Yang ada dipikiran saya ketika membaca kalimat diatas adalah adanya ketakutan atau ketidakpercayaan direksi kepada pemain potensi asal La Masia. Wajar saja andai Rosell menjadikan Cuenca, Bojan, atau Fontas. Hal ini pun terlihat dalam kontrak Cristian Tello yang hanya dipagari sebesar 10 juta Euro untuk klausul buyoutnya. Silly? Yes, I know.

Mungkin Zubi dan Rosell merasa jika Thiago, Tello dan banyak pemain lulusan La Masia lainnya harus bersaing dan membuktikan dirinya di tim utama untuk layak dipertahankan. Semacam kawah Candradimuka. Jika tidak bisa bersaing di tim utama, maka silahkan tebus nilai buyout yang cukup rendah. Wajar kah? Wajar dong. Masuk akal.

Tapi apa jadinya jika pemain yang berpotensi seperti Thiago dan nama lainnya, sulit bersaing dengan Xaviesta atau pemain lainnya? Padahal menurut statistik dari Opta, Thiago lebih memiliki potensi lebih baik dibanding Cesc Fabregas, entah kala mengisi posisi Xavi atau posisi Iniesta. Jika masih berpegangan pada pemikiran "Cesc adalah penerus Xavi", maka akan menjadi kurang valid karena ada sosok Thiago yang lebih baik dalam beberapa pertandingan.

Ada sedikit penasaran saya terhadap kebijakan FCB. Memperpanjang kontrak pemain yang sudah jadi atau secure talenta-talenta muda? Memang saya akui tidak semua pemain lulusan La Masia itu bisa atau memiliki kemampuan untuk menembus tim utama. Namun jika pemain seperti Thiago hanya dilewatkan begitu saja tanpa ada kepastian bermain musim depan dan klausul buyout yang rendah, maka itu akan menjadi blunder. Kasus ini pun pernah terjadi pada diri Xavi ketika masih ada Pep bermain di Barca. Xavi hampir saja pindah ke AC Milan namun gagal karena Xavi masih ingin mencoba peruntungannya bermain di klub yang dicintainya. Semoga saja Thiago mengikuti jejak Xavi agar bisa menggantikan peran Xavi nanti. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar