Pada 23 Juni 2013 lalu Carlo Ancelotti resmi menjadi pelatih baru Real Madrid menggantikan sosok kontroversial Jose Mourinho yang kembali memilih Chelsea sebagai tempat barunya melatih. Sebagai penggemar Barcelona yang merupakan rival abadi dari el Real pergantian pelatih adalah hal rutin yang selalu atau akan dialami oleh sebuah klub, namun menjadi sangat menarik bagi fans Barca karena kini sang rival ditangani Ancelotti.
Pertanyaan yang timbul adalah mengapa Carlo Ancelotti memilih el Real ?
Secara garis besarnya inilah kombinasi dari dua cita-cita, satu dari internal klub (dan penggemarnya) dan sebuah lagi dari sosok personal Ancelotti sendiri yang telah meniti karir kepelatihan sejak 1995.
A. INTERNAL REAL MADRID
Tidak bisa dipungkiri sejak meraih gelar liga Champion Eropa ke sembilan ditahun 2002 Real Madrid berkeinginan menggenapkan jumlah juaranya menjadi sepuluh. Proyek los Galacticos Florentino Perez saat itu merupakan jalan pintas Madrid untuk lebih cepat meraih gelar ke sepuluh dengan mengumpulkan bintang-bintang sepakbola di dalam satu tim, dengan asumsi menempatkan pemain hebat dan berpengalaman di posisinya masing-masing akan membuat lawan lebih mudah dikalahkan dalam suatu laga dan dapat menjalani sebuah kompetisi (liga Champion) dengan peluang juara yg cukup terbuka lebar. Namun apa yang terjadi ?
Semenjak memperoleh gelar ke sembilan, di medio 2000an hingga 2009 el Real justru menjadi tim langganan tersingkir di babak 16 besar UCL. Barca justru sukses menambah gelar UCL-nya. Mourinho kemudian dipilih membesut Madrid setelah sukses mengantarkan Inter Milan menjadi juara liga Champion musim 2009/2010 dan berhasil menghentikan perlawanan Barca di semifinal. Keyakinan cukup tinggi ketika Mourinho melatih tim ibu kota Spanyol tersebut, berbekal prestasi yang dimiliki sang pelatih, Florentino Perez kembali mencanangkan target utama klub yaitu gelar ke sepuluh / la Decima, tetapi setelah kita ketahui bersama, sebelum target tersebut di dapat keadaan internal el Real justru tidak kondusif, ego Mourinho justru menimbulkan friksi di ruang ganti, beberapa laga terakhir Primera Liga 2012-2013 yang dijalani Madrid di Bernabeu para fans justru mengambil sikap bermusuhan dgn menyiulinya dan Madrid mengakhiri musim tanpa gelar.
Decima belum diperoleh, hampa gelar, kondisi internal menjadi tidak kondusif, Madridista Spanyol menjadi antipati, Barca menjadi juara Primera 12/13 dengan juga mampu meraup 100 poin seperti yg di dapat Madrid musim sebelumnya. Hal-hal tersebut adalah kegagalan yang diterima Real Madrid. Siapa yang memiliki kemampuan untuk membawa Madrid meraih Decima ? Decima merupakan target keharusan yang harus segera mungkin diraih sejak 2003 tetapi belum juga di dapat, maka sosok Carlo Ancelotti adalah sasaran antara paling logis buat Madrid.
B. CARLO ANCELOTTI
Siapa tidak kenal dengan Ancelotti ? sebagai pelatih berkebangsaan Italia di masa sepakbola menjadi komoditi bisnis dari kemajuan dunia modern namanya hanya kalah dari seorang Macelo Lippi bila prestasi mengacu pada negara asal mereka dilahirkan. Personal Ancelotti yang tenang dan bertangan dingin serta tidak suka mengumbar kontroversial diyakini manajemen Madrid akan menjadi obat pasca kepergian Mourinho. Tetapi apakah sekedar dari prestasi dan nama besar Ancelotti maka Madrid memilihnya ? jawabannya adalah TIDAK. Karena sisi personal Ancelotti rasanya berpengaruh besar hingga dia berkeinginan dan mau menerima tawaran Florentino Perez. Mengapa demikian ? jawabnya adalah FENOMENALNYA BARCA yang tetap masih dianggap terbaik dibandingkan tim lain saat ini.
Tahukah anda, sejak memulai karirnya Ancelotti juga telah menulis buku yang menuangkan ide-ide pribadinya mengenai falsafah ataupun pola permainan, ll Futuro del Calcio: Piu Dinamicita (Future Football: more dynamic).
Ancelotti sendiri bahkan pernah berkomentar mengenai fenomenalnya Barca di dunia sepakbola saat ini:
“The strength of (Barcelona) is the philosophy of the club. They have a lot of players (who have graduated from) their academy. When they put on the Barcelona shirt they feel something special because they were born in the academy. So this is the reason (they are so strong) and the philosophy for one club, their idea of football, is the best at this moment.”
Buku yang ditulisnya sejak dulu seolah-olah menemukan jawaban ataupun hasil nyata dari pemikirannya melalui permainan dan prestasi yang diraih Barca terutama di era kepelatihan Guardiola. Gabungan dari pemikiran Ancelotti dan prestasi yang diraih Barca diyakini menjadi keinginan Ancelotti untuk lebih mengaktualisasikan dirinya sebagai seorang pelatih, dan hanya ada dua pilihan yang tersedia untuk itu, pertama yaitu melatih Barca dan kedua adalah melatih klub yang memiliki kemampuan untuk menghentikan sisi fenomenal Barca saat ini, Ancelotti akan mengambil kesempatan pertama dari dua pilihan yang ada diatas dan kesempatan yang datang adalah melatih el Real yang memang menjadi rival abadi Barcelona.
Ancelotti tentu juga berkeinginan secara pribadi lebih dominan terhadap Barca, statistiknya sebagai pelatih bila menghadapi Barca tidak memuaskan baginya, 1 menang, 3 seri dan 2 kalah ketika menjadi pelatih A.C. Milan dan PSG.
Akan berhasilkah perpaduan target Decima el Real dan ambisi personal seorang Carlo Ancelotti ? bisa jadi, bisa juga tidak, karena sepakbola bukanlah perhitungan matematika dan ilmu pasti, sama hal nya ketika Thierry Henry bergabung dengan Barca, predator dari Arsenal itu membuat lini serang Barca dapat julukan fantastic four karena di isi oleh Ronaldinho, Eto'o, Messi dan Henry, apa yang kemudian terjadi ? Barca harus mengalami musim terburuknya dalam kurun waktu tujuh tahun terakhir dan julukan fantastic four di plesetkan orang menjadi falsetactic four.
Waktulah yang akan menjawab kombinasi antara mimpi Decima Madrid dan ambisi Ancelotti sebagai pelatih, satu hal yang lebih pasti yaitu persaingan el Clasico akan lebih tertuang dalam duel yang lebih elegan di dalam lapangan dibandingkan era kepelatihan Mourinho yang bisa dengan enteng melakukan kontroversi dan setiap saat bisa memprovokasi baik teknis maupun non-teknis.
PRIMER EL BARCA!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar