Sebuah ekspektasi besar biasanya akan tercipta jika klub mendapat suntikan pemain-pemain baru yang berkualitas atau pelatih yang memiliki pengalaman tinggi dan kemampuan tactical mumpuni. Seperti lelaki yang jatuh cinta pada pandangan pertama, pertandingan pertama pun sangat nikmat untuk disaksikan. Meski terlalu dini untuk menyimpulkan, pertandingan pertama seakan memberi gambaran mengenai perbedaan-perbedaan secara taktik dari musim sebelumnya. Komparasi biasanya sangat sering terjadi.
Lalu bagaimana dengan Newcastle United yang sejauh ini hanya mendatangkan seorang pemain bernama Loic Remy? Apakah ada perbedaan secara strategi di musim ini dengan musim lalu dipertandingan pertamanya?
Bertandang ke stadion City of Manchester, pasukan black and white kalah telak secara taktik dan kedalam skuad oleh anak-anak asuhan Manuel Pellegrini. Sad, but that's the fact.
Mungkin NUFC berfikir jika tidak terlalu banyak perombakan skuad akan membawa mereka menduduki posisi 4 besar di akhir musim. Entah memang benar seperti itu atau tidak, namun saya melihat NUFC seakan menerapkan motto "Keep the winning squad" dengan harapan akan lebih padu pada musim berikutnya. Tidak ada yang salah memang, tapi sebuah perubahan kadang dibutuhkan untuk memberikan efek kejutan. Atau setidaknya untuk sedikit penyegaran lah.
Apakah absennya Yohan Cabaye berefek kepada performa NUFC dipertandingan dini hari tadi? Bisa jadi. Buruknya passing dari lini tengah ke lini depan sangat terasa. Sepanjang penglihatan saya yang awam, adalah tidak adanya perubahan strategi secara signifikan dari musim lalu. Entah jika Alan Pardew adalah orang yang keras kepala seperti Marcelo Bielsa atau Pep Guardiola, tapi strategi yang dipakai Alan Pardew terkesan usang karena sudah terbukti tidak berhasil diterapkan di NUFC.
Red Card Untuk Mike Ashley, Joe Kinnear dan Alan Pardew! |
Kesalahan ini kerap terjadi di musim lalu dan hingga sekarang belum ada solusinya.
Kemalasan para pemain ini terlihat pula kala gol pertama dan gol kedua Manchester City tercipta. Mereka hanya berjalan bukannya berlari untuk membentuk benteng pertahanan. Minimnya komunikasi dan kesalahan tanpa adanya man marking benar-benar harus dibayar mahal.
"Cara untuk membantu saya adalah dengan menjauh dari saya". Statement legenda Belanda dan FC Barcelona ini berbicara mengenai space atau jarak antar pemain. Logikanya adalah jika jarak antar pemain yang agak berjauhan bisa membantu pembentukan serangan karena lawan akan kesulitan untuk mempressure. Strategi ini dipakai oleh FC Barcelona di era Pep Guardiola dan sukses. Di Newcastle United, hal ini tidak terjadi. Rapatnya jarak antar pemain membuat mereka harus melakukan passing-passing pendek yang sangat mudah diintercept oleh lawan.
Mengutip perkataan Manuel Pellegrini bahwa "Strategi pelatih hanya efektif ketika pertandingan belum dilakukan. Ketika dilakukan, pelatih harus beradaptasi terhadap strategi lawan dan keputusan pelatih hanya memiliki efek sekitar 10% ketika pertandingan berlangsung. Kesalahan pemain dan kemampuan (skill) pemain yang menjadi pembeda antara kemenangan dan kekalahan". Memang betul apa adanya ucapan Pellegrini tersebut jika kita melihat permainan NUFC tadi dini hari. Terlalu banyak kesalahan pemain membuat permainan NUFC kurang berkembang. Pun ditambah kartu merah Steven Taylor.
Entah jika buruknya permainan NUFC ini dimaksudkan agar Mike Ashley bisa mempecat Alan Pardew agar Joe Kinnear menjadi caretaker. Terlalu dalam bagi saya untuk dikupas karena saya belum begitu fasih berbicara mengenai Newcastle United. Akan tetapi sudah lumrah terjadi jika owner atau direksi selalu mencampuri urusan tim. Entah apa maksudnya. Yang pasti, buruknya permainan dan strategi Newcastle United dipertandingan pertama cukup membuat kekhawatiran kans degradasi semakin membesar di musim 2013/14 dan impian menapaki zona Liga Champion Eropa hanya sebuah utopia semata. Saya tahu pentas liga masih jauh, tapi "Pandangan pertama menentukan segala". :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar