REVIEW; FC BARCELONA 3-2 SEVILLA

Seorang teman berasal dari Malaysia menghubungi saya via Line. Agak kaget juga sih, karena kita sudah lama tidak komunikasi. Saya pikir ada hal yang serius atau penting untuk dibicarakan. Tapi ternyata sahabat saya ini hanya memberi pujian terhadap sinetron Indon (menurut dia) yang sangat menarik untuk disaksikan. Mungkin sinetron Indonesia bagi negara Jiran itu seperti telenovela Meksiko dan Spanyol pada tahun '90an. Sebuah pertunjukan drama yang seakan haram untuk dilewati.

Bagi saya, siapa pun manusia yang hidup di dunia itu menyukai segala hal yang berbau drama. Entah itu sebuah pertunjukan yang mengandung unsur drama atau mendramatisir sebuah kejadian yang terjadi disekitarnya. Suka atau tidak, novel drama atau film drama dirasa lebih menjual karena memiliki pangsa pasar yang luas dibanding sebuah buku sains.

Jika kita berbicara drama, maka tidak salah jika pertandingan FC Barcelona kontra Sevilla adalah sebuah drama. Dari sebelum pertandingan dilangsungkan, hingga peluit panjang ditiup arbitro, banyak kejadian yang bisa didramatisir. Mungkin tidak seperti el clasico, tapi banyak memberi masukan untuk para penikmat pertandingan tadi dini hari.

Ketika lineup diumumkan, saya sedikit heran karena Tata Martino kembali menurunkan duet Pique dan Mascherano. Tidak ada yang salah memang. Keduanya selalu bermain dipertandingan-pertandingan sebelumnya. Nah, disitu masalahnya. Apakah Tata tidak akan memberi kesempatan kepada Bartra? Apakah Pique dan Mascherano akan terus bermain sepanjang musim?

Okay, pertanyaan kedua saya diatas mustahil untuk dilakukan. Pique dan Masche bukan lah robot. Keduanya butuh waktu istirahat. Jika salah satu absen untuk istirahat atau (amit-amit deh) cidera, apakah Bartra akan bermain? Jangan lupa, kemungkinan besar Puyol akan turun bermain kala Barca bertandang ke kandang Rayo Vallecano. Selain itu, terdengar kabar jika Tata Martino berniat membeli center back baru di bulan January nanti. Meski kemudian Tata terkesan membantah isu itu, tapi jika kita melihat secara seksama penggunaan Pique dan Masche, kans membeli pemain baru itu ada.

Harus saya akui permainan Mascherano dan Pique dipertandingan kontra Sevilla sangat bagus, terlepas dari 2 gol set-piece Sevilla. Beberapa kali keduanya menutup serangan lawan. Masche sendiri sukses membuat 8 kali tackle, 5 kali intercept, 6 kali clearences dan 1 kali melakukan blok tendangan lawan. Namun jika kita berbicara regenerasi, sudah saatnya memberi jam bermain bagi Montoya dan Bartra di lini belakang. Beberapa kesalahan mungkin akan dilakukan Montoya dan Bartra, tapi bukankah manusia lebih condong belajar dari kesalahan diri sendiri dibanding belajar dari kesalahan orang lain?


Alves Tidak Selebrasi Gol Untuk Menghormati Mantan Klubnya, Sevilla

Dipertandingan resmi ke-150 Sergio Busquets bersama FC Barcelona di liga ini, terlihat Messi kurang "menggigit" dibabak pertama. Sebaliknya, peran Neymar lebih mencolok. Ketika Jordi Alba harus turun digantikan oleh Adriano karena mengalami cidera, sosok Adriano bermain gemilang seperti biasanya. Bahkan left back asal Brazil yang memiliki klausul buy-out sebesar 90 juta euro ini memberi assist kepada gol pertama Barca atas tandukan kompatriotnya, Dani Alves.

Terlalu dominan sepertinya peran Neymar. Hingga peran Xavi dan Iniesta seakan tertutup. Bahkan presentase passing Xavi dibabak pertama yang berada dikisaran 85% adalah titik terendah untuk seorang Xavi. Ekspektasi mungkin terlalu tinggi dikalimat sebelumnya. Bisa juga karena Xavi sudah tidak seprima musim-musim sebelumnya. Oleh karenanya, Barca butuh regenerasi pemain di lini tengah dan lini belakang.

Di babak kedua Iniesta agak sedikit "hidup" dengan sering melakukan tusukan dari area kanan lawan bersamaan dengan Neymar. Berbeda memang dengan permainan Iniesta di babak pertama. Entah jika ini ada hubungannya dengan penolakan Iniesta memperpanjang kontrak bersama FC Barcelona terkait permintaan gaji yang mencapai kisaran 12 juta euro. Sosok El Celebro memang masih penting bagi kubu Barca, sama seperti ucapan Sandro Rosell yang berkata jika "Iniesta adalah sosok penting, sama seperti Messi di FC Barcelona".

Dengan bagusnya performa Neymar dipertandingan tadi, peran Messi pun seakan tertutup. Bahkan beberapa kali passing dari pemain lain untuk Messi sulit dikonversikan menjadi sebuah gol. Untungnya, assist Neymar di babak kedua berhasil membuahkan hasil dari sepakan Lionel Messi. Man marking pemain belakang Sevilla yang di babak pertama seakan tidak memberi celah kepada Messi, nyata-nyatanya agak kendur dibabak kedua. Jika kita melihat rekaman pertandingan, salah satu pemain belakang Sevilla terjatuh sehingga Messi bergerak bebas untuk membuat gol. Ini lah ciri khas pemain hebat. Diberi celah sedikit, bisa menghasilkan gol. Brilian.

Ah, jika berbicara passing kepada Messi, maka kita tidak akan lupa pada passingan Neymar kepada Messi di menit sebelum pemain Sevilla bernama Coke membuat gol. Neymar sudah berdiri bebas untuk menendang, tapi masih dipassing ke Messi yang dijaga oleh 2 atau 3 pemain Sevilla. Perhaps Messi is the boss, tapi jika andai Messi kurang bersinar, ya ada baiknya bermain sedikit egois. Namanya juga manusia, ada saatnya bersinar, ada saatnya off perform. Wajar.

Oh ya, kembali ke persoalan center back. Apakah Barca masih membutuhkan center back baru? Jika kita melihat gol Sevilla, terlihat jelas jika defending set-piece masih menjadi momok menakutkan. Ada semacam ketakutan berlebih jika Barca harus menerima corner atau tendangan bebas di dekat area kotak pinalti. Sebuah paranoid bagi sebagian fans, yang sampai sekarang seakan belum menemukan obat penyembuh yang ampuh. Penyakit akut FC Barcelona, sama seperti ketika menerima counter cepat lawan. Peran Rubi yang katanya menjadi defending set-piece coach pun tidak terdengar lagi kabar beritanya.

Tello agak kurang "bermain" bagi saya. Tello seakan kurang nyaman menjadi winger kanan. Jika dibandingkan dengan Pedro, seakan tidak adil bagi Tello. Memang, titik serangan Barca lebih fokus di area kiri dengan adanya Neymar dan Adriano. Pun 42% tendangan dari Barca dilancarkan dari area kiri, dibanding area kanan yang hanya berada di kisaran 16%. Wajar sih, karena tugas utama winger adalah untuk crossing atau menarik/mengulur lini pertahanan lawan, bukan untuk penetrasi.

Sempat beberapa kali kemelut dilapangan. Entah itu tackling yang terkesan kasar atau apa lah itu. Karena Neymar bermain ciamik, maka tidak salah jika para pemain Sevilla berusaha menutup pergerakan Neymar. Tackling, sliding atau dorongan sering dialamatkan kepada Neymar dibanding ke Messi. Jika semua lawan Barca bisa bebas berbuat seperti ini, jangan berharap Neymar akan bebas cidera di musimm 2013/14 deh.

Gol Sevilla yang dianulir wasit karena terjadi pelanggaran terhadap Dani Alves cukup membuat kubu Sevilla panas. Terbukti ketika Coke membuat gol penyeimbang, ada provokasi dari M'Bia. Sebuah gesture yang lebih condong kepada sinisme bahwa uang tidaklah membeli segalanya atau uang tidak menjamin kemenangan. Gesture ini dibalas oleh Montoya ketika Alexis sukses membuat gol. Pembalasan Montoya ini cukup menghebohkan bench kedua tim sampai-sampai harus terhenti beberapa saat. Ditayangan ulang terlihat Tata sempat melarang provokasi Montoya tersebut. Pinto memang mendapat kartu kuning di insiden ini karena dianggap melakukan selebrasi berlebihan. Namun Pinto kemudian mendatangi ruang ganti Sevilla untuk meminta maaf. Tindakan yang cukup aneh dari Pinto karena seperti yang kita ketahui bersama jika Pinto selalu terdepan dalam urusan ribut. Well, seharusnya M'Bia melakukan gesture tersebut ke Real Madrid mengingat pertandingan perdana Bale berakhir imbang meski pemain asal Wales itu membuat 1 buah gol.

Gol Alexis di penghujung babak kedua pun mungkin agak kontroversi sepertinya. Gol tersebut terjadi ketika wasit harus meniup peluit panjang. Namun gol terjadi kala itu, ditambah keributan di area bench, mengharuskan wasit menambah injury time. Well, peluit panjang belum ditiup itu artinya masih play on kan?

Memang betul apa yang dikatakan Valdes jika "Barca harus memperbaiki sistem penyerangan oleh center back agar tidak meninggalkan Sergio Busquets sendirian dibelakang". Maksud dari Valdes ini terkait counter-counter dari para pemain Sevilla yang cukup membuat tegang. Sudah banyak kasus kekalahan FC Barcelona terjadi karena counter lawan. Bukan kah lebih baik mempersiapkan sesuatu sebelum akhirnya menyesal?

Pada akhirnya, sebuah drama antara pemain terbaik, pemain mahal, pemain berpengalaman dan pemain yang tidak kenal menyerah ditunjukan oleh jugadors FC Barcelona. Sebuah permainan yang sangat menarik dan untungnya tidak dinodai oleh drama-drama berlebih.





PRIMER EL BARCA! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar