Entah, jika berbicara tentang kebencian, dipikiran saya selalu ada sosok Jose Mourinho. Pelatih asal Portugal ini selalu menciptakan kontroversi yang tidak perlu. Mungkin kenyinyiran Mou berlaku juga kepada klub lain, namun saya sering membaca jika The One atau The Special One selalu mengusik secara spesifik kepada FC Barcelona, baik itu pemain, pelatih atau institusi klub.
Kali ini kenyinyiran Mou dilakukan kepada superstar terbaru FC Barcelona asal Brazil, Neymar Jr. Mou meminta aparat sepakbola, dalam hal ini UEFA, untuk lebih ketat dalam mengawasi diving pemain.
"Saya sering berbicara kepada para pemain saya bahwa saya membenci itu (diving). Diving adalah hal buruk. Dan melakukan diving agar lawan mendapat kartu merah adalah hal yang paling memalukan" ujarnya pada The Telegraph.
Sah-sah saja jika Mou berkata seperti itu. Tapi jika menghubung-hubungkan kartu merah yang diterima Scott Brown karena menendang Neymar, rasa-rasanya Mou lupa minum obat kalau kata Maradona sih. Mourinho mungkin lupa terhadap tackle mengerikan Assier Del Horno terhadap Lionel Messi di tahun 2005. Mungkin juga Mourinho lupa terhadap diving dan tackle-tackle horor mantan-mantan pemainnya di Real Madrid. Yes memang diving adalah hal licik. Tapi berbicara dengan nada menuduh sedangkan mensucikan tim yang dibela adalah menjadi munafik? Apakah ada tim yang suci dari diving? Kedua pertanyaan tersebut akan menjadi pertanyaan retoris yang memakan banyak waktu dalam pembahasannya.
Hello, Apa Kabar? |
Entah apa alasan Mou. Mungkin hanya sebagai pengalihan terhadap insiden di konfrensi pers di liga beberapa hari sebelumnya atau memang sudah bawaan dari lahir, dan sejujurnya saya tidak begitu peduli. Hanya saja saya menyayangkan sikap Mou tersebut mengingat dirinya pernah berkata bahwa FCB akan selalu ada di hatinya. Mungkin ucapan Mou di musim 1998/99 tersebut benar adanya. Selalu ada di hatinya, dalam artian kebencian, bukan cinta.
Jika kita berbicara kebencian antara Mou dengan FCB, maka tidak bisa dipisahkan antara sejarah Real Madrid dengan FC Barcelona. The One tahu jika kedua klub bagai kucing dengan anjing yang saling membenci namun tidak bisa hidup terpisah karena saling membutuhkan. Maka alibi Mou dengan membela Real Madrid akan menjadi analogi yang logis jika ingin mengarahkan kebenciannya kepada FC Barcelona.
Sepertinya mencolok mata salah satu staff klub lawan, mengintimidasi wasit pasca pertandingan, melancarkan tuduhan konspirasi tanpa bukti dan alasan, tidak menghargai lawan, mencekik wartawan, menimbulkan perpecahan di timnas suatu negara dan mengaplikasikan permainan kasar dilapangan adalah sah dan terhormat dibanding dengan diving.
Mirip dengan bait lagu Misfits diatas, mungkin kebencian Mou terhadap FCB adalah masalah beliau pribadi. Maka tidak salah jika Mourinho dijuluki The Greatest Rival bagi FCB karena setahu saya tidak pernah ada pelatih yang bertingkah seperti Mou. (CMIIW).
Bagaimana pun juga sosok Jose Mourinho adalah 'dewa' bagi fans di klub-klub tertentu, sama seperti Pep Guardiola yang menjadi 'dewa' bagi cules.
PRIMER EL BARCA!
Mou memang 'cuma' seorang "DEWA..."
BalasHapusDia belum "DEWA...SA" alias "childish"