REVIEW: ALEXIS DAN MESSI KEMBALI KE ASAL

Saya tersadarkan apa itu arti team work atau kerja sama tim. Dalam sebuah tim, setiap orang memiliki peran tersendiri dan saling terkait. Perbedaan sudut pandang memungkinkan terjadi, akan tetapi jika memiliki visi dan tujuan yang sama, maka akan dengan cepat tujuan tersebut tercapai. Ada 2 contoh nyata yang baru-baru ini terjadi disekitaran saya: nobar Xpresi El Clasico yang akhirnya masuk ke website FC Barcelona dan lineup FCB ketika menghadapi Celta Vigo.
Ketika lineup telah diumumkan, banyak teman-teman saya yang kaget karena Alex Song dan Sergio Busquets main dalam 1 lineup. Banyak yang menyangka jika Tata akan bermain double pivot. Jujur, ada pemikiran seperti itu pula dibenak saya. Setelah saya tela'ah lagi, ide double pivot tersebut agak mustahil diterapkan oleh Barca. Alasan apa Tata memakai double pivot? Celta, tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada tim asuhan Luis Enrique, bukanlah ancaman serius untuk Barca. Barca harus melakukan serangan untuk menang, bukan bermain 'aman' dengan memakai double pivot. Sudah jelas, kualitas pemain diantara kedua klub jauh berbeda, respectively.

Setelah pertanding berlangsung, ternyata memang Song tidak bermain murni sebagai defensive midfielder. Song bermain sebagai midfielder. Bahkan, dengan seiring waktu berjalan, saya merasa yakin jika Tata memakai formasi 4-2-2-2. Posisi Busquets dan Song ini agak mirip-mirip. Akan tetapi Song posisinya lebih condong didepan Busi. Tidak sejajar dengan Busi. Malahan, Song sepertinya tidak begitu fokus dalam pertahanan, tidak seperti Busquets. Harap diingat, ada sosok Rafinha di Celta. Setidaknya memainkan Song ditengah bisa meredam Rafinha.

Song bermain seperti Xavi? Hmm.. Sangat jauh perbedaan antara Song dengan Xavi, IMHO. Memang Song bermain diposisi Xavi, tapi saya merasa jika ada perbedaan tugas antara keduanya. Untuk menjelaskan hal ini, saya mesti melihat re-run pertandingan tadi lagi.

Dengan masuknya Song bersama Busquets, permainan lini tengah Barca lebih solid dan deep. Tata lebih prefer memasukan Song agar tercipta passing vertikal yang selama ini menjadi trade mark terbaru FC Barcelona. Pengalaman Song di Arsenal, bersama Cesc juga, memungkinkan passing vertikal tersebut tercipta. Xavi pun bisa koq seperti itu, akan tetapi perasaan saya mengatakan bahwa Tata lebih condong ke Song daripada Sergi Roberto karena faktor pengalaman semata. Saya akui saya kecewa Roberto tidak bermain, tapi jalan Roberto masih panjang. Tidak usah terburu-buru. Suatu saat Roberto akan bermain koq.

Lini depan Barca tadi malam diisi oleh Pedro di kiri, Messi di tengah dan Alexis di kanan. Itu skema default. Dengan berjalannya waktu, Messi dan Alexis lebih sering bertukar posisi. Sama seperti el clasico, Messi lebih condong di kanan dan Alexis di tengah malahan.



Tata mungkin sadar bahwa jika menempatkan Messi di tengah akan membuat serangan Barca kian tumpul karena semua pemain belakang + defensive midfielder lawan akan memarking Messi. Oleh karenanya, Tata bereksperimen dengan mengembalikan Messi ke kanan agar bisa menarik pemain lawan yang marking Messi. Logikanya seperti itu. Semua orang mengakui jika Messi adalah pemain berbahaya, oleh karenanya butuh penjagaan ekstra untuk La Pulga.Semakin banyak pemain lawan menjaga pemain asal Argentina ini, semakin besar ruang untuk pemain lain.

Ada sekitar 10 tendangan ke gawang oleh Lionel Messi dan tidak satupun berbuah gol. Bagi saya Messi hanya kurang beruntung semata. What can I say, even the best player has his bad day at his office. Wajar. Tapi kontribusi Messi bisa terlihat koq, meski tidak mencetak gol.

Tadi saya bilang 4-2-2-2 kan? Empat pemain belakang, Song dan Busquets, Cesc dan Alexis, Pedro dan Messi. Yeap, Alexis bermain agak kebelakang. Hampir mirip dengan posisi dia di Udinese, sebagai second striker, bukan winger seperti biasanya. Hasilnya sudah jelas, gol pertama bagi Barca di menit 9.

Logika Alexis bisa mencetak gol bisa disimak dipenjelasan mengenai posisi Messi di paragraf atas. Alexis sedang on fire nih. Dalam 3 pertandingan liga terakhir, Alexis bisa mencetak gol. Kala melawan Real Valladolid, lawan Real Madrid dan melawan Celta Vigo. Tidak sabar untuk menunggu gol dari Alexis. Hanya saja Alexis harus berjanji agar tidak menaikan celana pendeknya, atau Tata harus memberinya kolor.
Banyak yang komplen jika Barca tidak bermain seperti Pep Guardiola. Ya harusnya mereka komplen ketika Tito masih menjabat sebagai pelatih sih. Harusnya. Hehehe

There you go, 3 points from Balaidos and there's much more to come. Ide rotasi dan adaptif-nya Tata akan banyak memberi kejutan terhadap strategi Barca. Saya yakin nanti di derby Barcelona, Tata akan bermain beda lagi. Semoga nanti Tata bisa menurunkan pemain muda agar bisa mendapat pengalaman bermain. Seperti yang sudah saya bilang, kerja sama tim.




PRIMER EL BARCA! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar