SANDRO ROSELL HANCUR KARENA NEYMAR

Pernah melihat sesorang hancur hanya karena mencintai orang lain? Hancur menjadi berkeping-keping dan kehilangan gairah. Jika beruntung, orang tersebut tidak berakhir dengan kebencian dan dendam. Bisa dibilang orang tersebut akan terbiasa dengan kebencian, bahkan kebencian dan sikap apatis tersebut akan memakan dari dalam semua emosi yang ada. 


Ketika saya mendengar jika Sandro Rosell berfikir untuk mundur dari kursi kepresidenan terkait kasus transfer Neymar yang masuk ke Pengadilan Tinggi Spanyol, saya cukup kaget. Membayangkan Rosell untuk berfikir mundur saja sudah menimbulkan kekagetan, apalagi kala sang presiden ke-39 tersebut akhirnya mundur. Memang saya akui saya tidak begitu menyukai Rosell. Namun apakah Alexandre Rosell i Feliu layak mendapatkan pemakzulan seperti itu? 

Sandro Rosell, Hancur Karena Impiannya Sendiri
Bagi saya, kemunduran Rosell dilihat sebagai ironi. Rosell yang terkesan mengagung-agungkan Neymar Jr, akhirnya harus menyerah dengan keadaan karena Neymar Jr. 

Alibi Rosell mengenai urgensi mendatangkan Neymar sebenarnya masuk akal. Selain untuk mengamankan potensi 'ancaman' yang mungkin akan didapatkan oleh FC Barcelona di masa medatang, juga untuk memperkuat skuat. Kasar katanya sih sebagai pengganti Lionel Messi yang sudah tidak muda lagi dan rentan cidera, juga 'tumpul'. Saya faham jika Rosell menginginkan suatu warisan di lapangan hijau, yaitu berupa sosok Neymar. Jadi kala suatu saat nanti kita melihat kesuksesan tim dengan sosok Neymar di skuat, kita akan berterima kasih kepada Rosell. Itu adalah alasan paling logis, menurut saya. 

Alasan sudah bagus, namun sayang eksekusinya kurang rapih. Bahkan terkesan buru-buru, sehingga menyisakan remah-remah yang menjadi petunjuk bagi lawan (konspirasi antara El Mundo + Real Madrid) untuk menjatuhkan Rosell. 

Rosell mungkin lupa, jika lawan akan lebih fokus untuk menjatuhkan melalui kecacatan tim utama, dibanding kerjasama dengan pihak-pihak kedua (QSI, QAW atau Viagogo).Lawan mungkin faham betul, jika tim utama adalah senjata pamungkas dan menjatuhkan tim utama itu seperti melucuti senjata sehingga diharapkan bisa tumpul. Rosell terkesan menyamakan kerjasama dengan QSI, dengan penandatanganan kontrak Neymar, yang harus dilakukan secara tersembunyi dan tidak transparan. 

Bisa difahami kenapa Rosell tidak transparan mengenai kontrak Neymar. Jika klausul-klausul tersebut dipublish ke publik, maka lawan akan bisa mengukur kekuatan FC Barcelona dan menawarkan hidup yang lebih nyaman dan nikmat kepada Neymar. Jika kita melihat seperti Rosell ini, maka kita semua akan berfikir jika tidak ada yang namanya kata 'aman' dan kesetiaan. Rosell mungkin melihat Luis Figo sebagai contoh, dimana pesepakbola bisa (terpaksa atau sukarela) pindah ke klub lain karena faktor finansial. 

Membaca paragraf diatas, tidak perlu mensanggah dengan berkata "Neymar pasti setia" karena dahulu pun Luis Figo pernah mengatakan hal yang serupa di sebuah wawancara. Namun faktanya? Figo pindah kan? Neymar bukan Xavi Hernandez atau Carles Puyol yang bisa dipastikan kesetiaannya karena berasal didikan La Masia. Akan tetapi pemain lulusan akademi La Masia pun ada yang menginginkan hengkang, padahal diharapkan untuk setia. Yes, Victor Valdes. Dari sini kita bisa ambil kesimpulan jika kesetiaan itu diukur oleh waktu, bukan ucapan semata. 

Sandro Rosell bersikeras untuk mendatangkan Neymar ke Camp Nou agar tidak didahului oleh sang rival, Real Madrid. Rosell bahkan terkesan mendahului otoritas pelatih tim utama untuk mendatangkan Neymar. Sandro Rosell pada akhirnya meminta persetujuan pelatih tim utama (kala itu Tito Vilanova) untuk mendatangkan Neymar, setelah Rosell melakukan pembayaran dimuka (down-payment) untuk jasa Neymar. Suatu keputusan yang sangat berani bagi Rosell karena Tito bisa saja menolak dengan alasan tidak sesuai dengan skema tim utama versi Tito dan FC Barcelona terancam kehilangan sejumlah uang. Untuk itu kita bisa mengucapkan terima kasih kepada Rosell. Sebab andai kata Neymar membela Real Madrid yang sudah diisi oleh Cristiano Ronaldo, Di Maria dan pemain berkualitas lainnya, akan cukup menyulitkan FC Barcelona. Tidak perlu menutup mata terhadap kualitas skuat yang dimiliki oleh Real Madrid lah. 

Dari sini bisa kita ambil kesimpulan jika Sandro Rosell harus dengan terpaksa mengundurkan diri dari kursi kepresidenan demi alasan moral. Rosell tidak ingin citra klub tercoreng karena kasus transfer pemain yang sangat dia idam-idamkan. Terlalu kasar jika kita berfikir bahwa Neymar adalah orang yang menjatuhkan Rosell. Kesalahan (dan sekaligus langkah yang tepat, yang kemudian akan diuji oleh waktu) adalah menyodorkan kontrak kepada Neymar Senior dan Neymar Junior, dimana pemain dan agen akan meminta lebih banyak uang dari klub. 

Apakah mundurnya Sandro Rosell tidak akan sia-sia? Semua tergantung kepada pemain bernomor punggung 11. Jika bisa bersinar, maka semua kesalahan Rosell (cara mendatangkan Neymar, bukan kasus hukum) terkesan hilang. Jika Neymar failed to do so, maka semua buah pikiran Rosell terkait Neymar akan menjadi kepercumaan semata. 

Kedepannya, setiap kali Neymar membuat gol atau bermain cemerlang, saya akan membayangkan Sandro Rosell di suatu tempat entah dimana tersenyum dengan bahagia, meski hatinya hancur karena gagal mewujudkan semua impiannya di FC Barcelona, klub yang sangat dicintainya sejak kecil. 


PRIMER EL BARCA!

2 komentar:

  1. Semoga akhir musim Laporta bisa naik kembali ke kursi presiden FCB

    BalasHapus
  2. Wah jadi sedih baca paragraf terakhir :/ saya jadi terbayang juga mukanya Rosell :/ hiks...

    BalasHapus