Tendangan Penalti Messi dan Suarez

Sejarah akan terulang, begitu kata orang-orang. Kejadian di masa lampau, akan kembali datang menyapa peradaban manusia masa mendatang. Betulkan? Bisa jadi dan bisa saja tidak. Satu yang pasti, masa lalu bisa dipakai sebagai pembelajaran dan sarana menimba pengalaman agar dapat menjadi individu yang berkembang seiring perjalanan waktu. 

Betapa manisnya kejadian di masa lalu, tinggalkan lah karena manusia hidup di masa sekarang demi masa depan. Akan tetapi, dimana kita berada sekarang, tidak bisa lepas dari peranan masa kemarin. 

Jika berbicara soal masa lampau dan masa sekarang, ada sesuatu yang unik di laga antara FC Barcelona kontra Celta Vigo di kompetisi La Liga, Senin (15/02/2016) dini hari tadi. Kala Lionel Messi menendang tendangan penalti, ia menyodorkan bola kedepan sehingga Luis Suarez dapat mencetak hattrick di pertandingan tersebut. Luar biasa. 

Akan tetapi aksi spektakuler tendangan penalti itu sudah pernah dilakukan beberapa kali di masa lalu. Setidaknya sudah ada lima kali kejadian serupa sebelum Messi dan Suarez meniru. Siapa saja kah? 

Tendangan penalti serupa terekam pertama kali pada pertandingan antara Belgia melawan Islandia, pada 5 Juni 1957 di kualifikasi Piala Dunia. 

Meski sudah unggul 6-5, Belgia mendapatkan keuntungan tendangan penalti di menit 44. Rik Coppens ditunjuk menjadi eksekutor bagi Belgia. Bukannya menendang ke arah kiper Islandia, Björgvin Hermannsson, tendangan Coppens disambut oleh Andre Pites. Laga tersebut berakhir dengan kemenangan Belgia 8-3 dengan Islandia.

Kejadian kedua terjadi di ranah Inggris kala Plymouth Argyle melawan Aston Villa di putaran keempat laga Piala Liga, 6 Februari 1961. Pelakunya adalah Wilf Carter dan Johnny Newman. Carter yang menjadi eksekutor, menyodorkan bola kepada Newman sehingga Argyle menang dengan skor akhir 5-3. 

Di 21 November 1964 Newman kembali menjadi aktor bagi kemenangan Plymouth Argyle atas Manchester City 3-2 di pertandingan Divisi Dua. Jika di laga sebelumnya Newman yang akhirnya mencetak gol, maka kala ini Newman yang menjadi eksekutor. Mike Trebilcock-lah yang mencatatkan namanya sebagai pencetak gol.

Yang paling terkenal mungkin kerjasama antara Johan Cruyff dengan Jesper Olsen di pertandingan Eredivisie antra Ajax melawan Helmod Sport, di 5 Desember 1982. Sang legenda FCB dan Ajax tersebut menyodorkan bola kepada Olsen sehingga membuat tim asal kota Amsterdam unggul 2-0.

Kejadian kelima dilakukan oleh duo Perancis, Thierry Henry dan Robert Pires kala keduanya masih bermain di Arsenal. Insiden tendangan penalti ini menjadi momen tidak terlupakan dan memalukan karena Pires terlalu lama mengambil keputusan arah tendangan. Sementara Henry sudah maju kedepan untuk mengambil bola. Wasit Mike Riley akhirnya memberikan tendangan bebas kepada Manchester City karena yakin Pires telah menyentuh bola dua kali. 

Sedangkan dini hari tadi, Suarez dan Messi mengulang lima tendangan penalti diatas. Sah kah? 

Beberapa aturan menurut Law 14 mengenai tendangan penalti, disebutkan bahwa: penendang diwajibkan mengarahkan tendangan kedepan, pemain lain (selain kiper dan eksekutor serta wasit) berada diluar kotak penalti (area D), penendang harus langsung menendang setelah diberi aba-aba oleh wasit, penendang dilarang menyentuh bola lagi sebelum disentuh oleh peman lain, dan bola yang sudah ditendang dianggap sebagai bola aktif. 

Sedangkan tendangan Messi dini hari tadi diarahkan kedepan, meski laju bola pelan. Yang jadi pertanyaan adalah: Apakah kaki Suarez memasuki area D sebelum Messi menendang bola? Jika iya, maka seharusnya gol tersebut dianggap tidak sah. Konsekuensinya bisa diulang tendangan penalti tersebut atau diberikan tendangan bebas bagi Celta Vigo.

Sekarang kita lihat klip video tersebut dan lihat pergerakan Luis Suarez. Silahkan ungkapkan pendapat di kolom komentar. Sah atau tidak. Menurut saya tidak sah.



Lucunya, Neymar bersikukuh jika seharusnya bola diberikan kepada dirinya, bukan kepada Suarez. 

"Seharusnya tendangan itu untuk saya. Kami telah mempraktekannya pada sesi latihan," ujar Neymar seperti dikutip dari Barca TV. 

Okay, persahabatan ketiga pemain blaugrana ini lebih penting dibandingkan siapa pencetak gol. 



PRIMER EL BARCA!

4 komentar: