Media Massa dan Lini Pertahanan FC Barcelona

Memasuki pertengahan bulan Mei, artinya kompetisi sebentar lagi berakhir, beberapa liga sudah memiliki juara dan siapa saja yang terdegradasi serta munculnya berita-berita absurd mengenai kepindahan pemain.


Khusus yang terakhir, berita-berita yang tidak jelas asal muasalnya sudah lazim muncul pada bursa transfer. Sudah menjadi rahasia umum jika media massa mencari jumlah klik dari pembaca dibandingkan kebenaran akan berita yang dibuat. Konyol memang, serupa dengan penulis-penulis partikelir yang lebih mengedepankan artikel SEO friendly dibandingkan human friendly.

Beberapa waktu lalu tersiar kabar jika Hatem Ben Arfa akan segera datang ke Camp Nou. Jujur, saya tidak tahu dari mana berita itu bermula (dan tidak mau tahu juga sih) dan hanya membuat saya tertawa sendiri seperti orang gila di perempatan jalan. 

Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada fans Ben Arfa, tapi saya tidak bisa melupakan kekonyolan pemain asal Perancis ini kala masih berseragam Newcastle United. Well, setiap suporter NUFC tentu akan menganggap Ben Arfa pemain yang cukup baik, namun sifat dan insiden kegemukan pasca cidera membuat segalanya menggelikan. 

Anggap saja Ben Arfa hanya pemanasan dari kabar berita pemain yang disangkut-pautkan dengan FC Barcelona. Dikemudian hari, saya yakin akan makin banyak pemain-pemain yang digosipkan akan bergabung ke Barca. Ada pemain top, tidak sedikit pemain antah berantah yang saya yakin tidak semua orang pernah mendengar nama pemain tersebut, seperti Douglas contohnya. 

Oh iya, kemarin saya membaca sebuah postingan acak di Facebook jika Paolo Dybala akan juga merapat ke Barca, tanpa disertai sumber berita yang valid. Entah sih. 

Lalu, sebenarnya apa yang dibutuhkan oleh FC Barcelona di musim panas nanti? Well, pertanyaan ini akan sedikit menimbulkan perdebatan. Saya yakin itu.

Akan tetapi izinkan saya sedikit berceloteh mengenai hal ini. Saya bukan tipe orang yang anti akan komentar atau kritikan, jadi setiap opini atau ide bisa dituliskan di kolom komentar. Malahan, saya akan berterima kasih jika bersedia untuk membubuhkan opini di kolom komentar. 

Seperti musim-musim sebelumnya, saya memiliki opini jika blaugrana membutuhkan pemain di lini belakang. Opini saya ini didasari oleh dua hal, yaitu kebutuhan dan taktik dasar. 

Dalam poin kebutuhan, kita perlu melihat pemain-pemain lini belakang yang benar-benar bisa bertahan dengan layak atau berada di belakang. Dari skuat yang ada, mungkin hanya Javier Mascherano, Gerard Pique, Marc Bartra, Jeremy Mathieu, Dani Alves, Jordi Alba. Sisanya seperti Douglas, Thomas Vermaelen dan Andriano hanya menjadi pemain bergaji buta. 

Dari sini, kita harus bisa jujur kepada diri kita sendiri, siapa pemain yang biasa bermain namun jauh dari harapan? Silahkan tanya ke hati nurani masing-masing (halah!).

Sebagai bahan pertimbangan, bek yang harus pergi adalah pemain yang jarang bermain, masa kontraknya sudah habis, berumur dan memiliki performa yang kurang stabil.

Jika saya ditanya dan dengan kriteria diatas, tentu saja akan menjawab Thomas Vermaelen, Douglas, Adriano dan Dani Alves yang akan hengkang. Selain empat nama diatas, ada satu pemain belakang lainnya yang saya ingin lepas dan jawabannya sering saya sebut di Twitter. 

Untuk poin taktik dasar, kita harus melihat jika pertahanan adalah lini yang sangat rapuh, bagi setiap tim. Sedikit saja melakukan kesalahan, maka bisa berujung kebobolan. Hal ini berbeda dengan lini depan yang jika gagal mencetak gol, maka akan muncul kesempatan lainnya. Paling banter, seorang striker menjadi mandul dan timnya hanya meraih satu poin saja. 

Melihat keterkaitannya dengan azulgrana, tim asal Katalunya ini memiliki lini depan yang luar biasa menakutkan, yaitu trio MSN. Lalu lini tengah memiliki barisan pemain-pemain yang kreatif. Lalu sampailah kita pada lini belakang.

Jika kita melihat statistik pada musim ini, lini belakang FC Barcelona hanya setingkat dibawah Atletico Madrid yang menjadi tim tersedikit kebobolan dengan hanya 18 gol saja. Sementara Barca kemasukan 29 gol, di posisi tiga ada Villarreal yang kegolan sebanyak 33 gol.

Statistik merupakan gambaran yang benar terjadi di lapangan. Namun benar kata Ebbe Skovdahl, mantan pemain dan manajer asal Denmark. Ia berucap jika "statistik seperti rok mini. Mereka memberikan gambaran yang bagus, namun menyembunyikan hal-hal penting."

Kembali lagi ke kecenderungan media massa memberitakan kabar yang hanya bertujuan menaikan oplah atau jumlah klik. Sayangnya, manusia akan memiliki sebuah opini tergantung dari besaran informasi yang diterima. Semakin banyak informasi yang diterima, maka opininya pun akan kian kuat. Sekarang kita lihat, apa jadinya jika informasi yang diterima jauh dari kevalidan, sesuai etika jurnalistik yang mengedepankan kejujuran?


PRIMER EL BARCA! 

2 komentar: