ENJOY THE MOMENT CULES!!

Congrats Chelsea!! Mau bagaimana lagi, Chelsea memenangi semifinal Liga Champion dan berhak lolos ke final meski dengan permainan bertahan. Kemenangan adalah kemenangan, tidak peduli cara bermain atau taktik yang dipakai.

Saya tidak akan membahas tektik Chelsea. Naah, biar itu jadi bahan perdebatan orang lain. Tetapi ada beberapa pertanyaan bagi Fc Barcelona dan Pep Guardiola. Apakah era Pep sudah berakhir? Apa yang terjadi dengan Barcelona? Apakah Barcelona sudah tidak lapar lagi?

Sebelum mengambil kesimpulan, mari kita lihat awal musim ini. Pep mendatangkan Cesc dari Arsenal dan Alexis dari Udinese. Jujur, sekarang saya agak bingung dan baru sadar dengan maksud Pep mendatangkan Cesc. Sebetulnya untuk apa Pep mendatangkan Cesc?? Apakah Cesc yang dianggap anak hilang begitu berharga? Apakah romantisme Cesc dengan Barcelona begitu penting? Pemain tengah Barca sudah penuh oleh pemain. Jika alasannya adalah untuk memperkuat lini tengah dengan menyisakan 3 defenders, maka dibutuhkan pemain lini bertahan yang sangat  mumpuni. Unggul di bola-bola atas, mempunyai marking yang bagus, body balance yang hampir sempurna, takling yang bersih dan kecepatan. Nah, sekarang sudah jelas apa yang kurang dari penjelasan saya tadi. Kecepatan.

Kurang Menggigit Cesc!
Mungkin maksud Pep mendatangkan Cesc adalah benar untuk memperkuat lini tengah. Namun Pep sepertinya melakukan sedikit kesalahan dengan tidak membeli pemain bertahan. Memang ada pelapis di Barca, seperti Fontas, Muniesa dan Montoya. Saya sebut sedikit salah karena Pep sepertinya tidak melihat pemain belakangnya sudah dimakan oleh usia. Atau mungkin Pep berfikir, dengan 3 buah defenders dan solidnya lini tengah, bisa mengurangi tekanan terhadap Valdes. Lebih menekan lawan dari lini depan ketika kehilangan bola. Logikanya sih benar, namun ya itu tadi, lini belakang Barca mendapat "kejutan" dengan sakitnya Abidal. Cukup membuat Pep kelabakan. Sering dia mengganti skema dengan memasang 4 pemain bertahan ketika panik.

Mengapa Pep tidak membeli striker yang unggul di bola-bola atas dan unggul di tendangan jarak jauh. Pembelian Alexis berarti Barcelona tidak mempunyai strategi yang lain jika Messi di marking ketat. Dahulu, Barcelona selalu memainkan plan B jika plan A gagal dengan memasukan Ibra. Sepertinya Pep kapok gara-gara ego Ibra yang tinggi. Mungkin juga Pep kapok takut striker plan B bakalan merusak suasana ruang ganti dengan egoisme ingin dimainkan. Bisa jadi. Who knew.
Jika merujuk pada pertandingan tadi malam, maka ada yang aneh dari strategi Pep. Dengan memasang Cuenca, Alexis dan Messi. Sebetulnya tidak ada masalah. Cuenca berperan sebagai wing kiri. Menurut saya, pertandingan tadi akan menang jika Pep memasang Pedro. Pedro cukup fit koq. Stok penyerang di Barca adalah Messi, Alexis, Villa, Afellay dan Pedro. Cuenca lebih sering sebagai winger, bukan IF. Jadinya kurang dari segi penyelesaian akhir. Jika perlu, tidak usah menerapkan work-ball-on-box, langsung aja tendang langsung ke gawang seperti tim-tim liga Inggris. :))

Barcelona memiliki Dani Alves dan Adriano yang sangat mumpuni dalam crossing. Jika saja Barcelona mempunyai striker bernaluri tinggi, maka hasil musim ini akan lain. Dengan memasang Alexis dan Messi, skema penyerangan Barcelona seakan kurang kreatifitas. Umpan-umpan matang tidak akan maksimal jika musuh sudah mengetahui cara kita membunuh. Ibaratnya, makanan sudah tersaji banyak, namun perut hanya mampu menampung 1 suap nasi. Mubazir.
Tetapi setidaknya Pep berusaha merubah strategi dengan mengganti Cesc. Keita "dipaksa" untuk menerima crossing-crossing dari Alves. Silly, Puyol yang unggul di bola-bola atas dipaksa bermain lebih ke depan bersama Keita sehingga membuat celah bagi Torres untuk mencetak gol. Maksud Pep sebenarnya untuk memaksimalkan winger dengan crossingan karena Messi dan Alexis tidak bisa berkutik. Namun ini menjadi blunder yang menyakitkan.

I'm Proud To Be A Cule
Musim ini adalah musim terburuk Barcelona dalam era Pep. Saya yakin board pun tidak keberatan dengan akhir musim ini yang miskin gelar. Mungkin karena banyaknya pemain inti yang cidera. Atau mungkin juga karena faktor kelelahan. Mungkin.
Anggap saja musim ini sebagai perenungan. Banyak yang mesti di koreksi untuk musim depan. Transfer policy, teknik tiki-taka dan skema permainan. Yeap tiki-taka di musim ini tidak seindah musim lalu. Pemain jarang menerapkan passing-passing pendek dengan skill indah. Mesti ada koreksi besar-besaran di dalam tubuh Barcelona. Pengeluaran besar untuk gaji tidak sebanding dengan prestasi. Jangan kaget jika di bursa transfer nanti banyak wajah-wajah baru bermunculan. Bagi Pep sendiri, beliau akan bertemu dengan Sandro Rosell untuk membicarakan kontraknya dalam waktu dekat. Masih ragu apakah Pep akan bertahan atau hengkang jika melihat logika bahwa Barcelona membutuhkan wajah baru dan strategi yang baru untuk musim depan. Saya hanya bisa berharap apapun hasil yang keluar sebagai jalan yang terbaik dan berfikiran positif. Menurut hukum fisika, apa yang naik, akan selalu turun pada akhirnya. Nasi sudah menjadi bubur, tidak ada gunanya berkata "andaikata" atau "jikalau". Lebih baik memberi bubur tersebut dengan kecap dan ayam sehingga menjadi bubur spesial. Nevertheless, enjoy the moment we have, cules.

FIDELITAS BLAUGRANA SENSE LIMITS



foto: Fc Barcelona