GRACIES PEP!!

Pada abad ke 6 sampai abad 13, Eropa sedang dalam masa kegelapan atau biasa disebut The Dark Age. Ketika itu kerajaan Roma yang menguasai hampir seluruh daratan Eropa Barat kolaps. Di benua lain, Bangsa Arab mengalami kemajuan yang signifikan. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat. Biologi, kimia, fisika, astronomi/falaq, matematika, ilmu kedokteran, filosofi bahkan sampai ilmu pembedahan telah di teliti oleh mereka.
Semua orang mengetahui bahwa alogaritma yang kita pakai sekarang untuk menciptakan software komputer, pertama kali diciptakan oleh mereka. Termasuk penggunaan angka 0 (nol). Ilmu filosofi yang juga dikembangkan oleh Ibnu Sina (Avencine), merupakan perpaduan antara ilmu filosofi barat (pagan dan Kristen) dengan ilmu filosofi Islam. Namun, kemajuan bangsa Arab tersebut hancur oleh invasi Genghis khan di abad 12. Meskipun begitu, ilmu pengetahuan hasil karya bangsa Arab masih dipakai sampai sekarang.

Setiap hal ada masa berlakunya. Tidak ada hal yang abadi di dunia ini. Hal ini sama dengan apa yang telah Pep lakukan di Barcelona. Mengembangkan suatu skema permainan yang lebih indah dibanding pelatih-pelatih lain, termasuk sang mentor, Johan Cruyff. Skema permainan ini menjadi semacam penerang dari skema-skema yang sudah ada sebelumnya, namun bagi saya kurang menarik. Kick And Rush bagi saya lebih cenderung ke rugbi dan agak kasar. Tidak ada seni didalamnya. Pun Catenaccio Itali yang bermain bertahan dan lambat. Koreksi jika saya salah, karena saya tidak pernah menonton liga Italia.

Apa yang Pep lakukan lebih indah dibanding yang lain. Motto "boleh kalah asal bermain indah", merupakan suatu patokan yang sangat bagus. Ini membuat kita, Barcelona, menghargai segala jerih payah pemain. Pun tidak mengajarkan kita untuk meraih segala sesuatu dengan menghalalkan segala cara. Segala sesuatu membutuhkan kerja keras, tetapi dalam kerja keras itu sebisa mungkin disisipi oleh seni. Karena menurut saya kita ini manusia, bukan kuda yang bisa diperas tenaganya. Kesenian membuat kita lebih manusiawi. Semacam salah satu pembeda dengan binatang. Seni merupakan hasil dari rasa. Tidak ternilai.

Molten Gracies Pep!!
Ketika Pep memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya, hampir semua cules yang sangat mencintai Barcelona menangis. Bagi saya wajar, mengingat Pep bukan hanya sekedar pelatih. Seorang figur ayah, mentor dan sahabat. Pep sangat dekat dengan semua pemainnya, terutama Messi.
Namun cules mesti menerima dengan lapang dada alasan Pep tidak memperpanjang kontraknya. Seperti yang kita ketahui, setiap kemenangan bagi Barcelona tidak di rayakan oleh cules, namun disambut dengan kelegaan. Kelegaan karena Barcelona menerapkan sepakbola indah yang selalu menuai hasil positif. Entah berapa banyak fans klub lain yang sakit hati oleh strategi Pep. Hal ini membuat tingkat ekspektasi dari cules terhadap Pep sangatlah tinggi. Mungkin melebihi beban pelatih dari klub lain.

Saya sempat berfikir, apakah Pep keluar karena Mourinho? Secara, kekalahan dari Real di Camp Nou sangat menyakitkan bagi semua. Ataukah karena tersingkir dari Liga Champion? Karena performa Barca yang tidak stabil dari bulan January? Karena tidak menjuarai titel La Liga? Atau karena ekspektasi cules? Apakah karena cules menganggap Barcelona superior dibanding tim lain? Pep sudah tidak lapar gelar?
Saya pikir ada beberapa hal diatas yang menjadi alasannya. Pep selalu mendapat tekanan untuk meraih kemenangan disertai permainan indah. Stress level sangat tinggi. Ide pengunduran diri ini sempat keluar di bulan Desember tahun lalu. Namun akhirnya ditangguhkan sampai akhir musim.

Setiap perjumpaan akan ada selalu perpisahan. Memang susah untuk menerima perpisahan dari orang ang kita sayangi. Percaya deh, susah. Namun hidup terus berjalan dan hidup akan memakan siapapun yang tertinggal. So, kita mesti menerima semua keputusan Pep, seperti yang sering kita teriakan, "In Pep we trust". Hal tersulit dalam perpisahan adalah mengucapkan selamat tinggal (quote Dave Mustaine), karena itu menadakan kita "memutuskan" segala yang berhubungan dengannya. Moving on memang mudah, tetapi apa yang tertinggal yang membuatnya sulit (quote Dave Mustaine). Kenangan-kenangan akan selalu menghantui kita. Baik itu kenangan baik maupun kenangan buruk.
Cie la vie, that's life. Selalu diisi dengan kebahagiaan dan kesedihan. Pep di Barcelona, bagi saya adalah penyelamat hidup saya. Tanpa Pep, Barcelona dan IndoBarca, entah bagaimana nasib saya.

Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pep atas tahun-tahun yang indah bersama Barcelona. Raihan 13 tropi dari kemungkinan 18 adalah pencapaian fantastis. Bagi saya, raihan piala-piala tersebut tidak sebanding dengan apa yang telah Pep lakukan terhadap Barcelona. Akan sangat naive jika tingkat kesuksesan Pep diukur dengan jumlah kemenangan atau jumlah piala. No sir. Pep lebih berharga dibanding piala-piala tersebut. Pep adalah salah satu pencetus revolusi dalam taktik sepakbola. Selamat tinggal Pep. Terima kasih atas semua kerja keras di Barcelona. Barcelona adalah Barcelona, dengan atau tanpa Josep Guardiola. Hats off for Pep!!

IN PEP WE TRUST! 

FIDELITAT BLAUGRANA SENSE LIMITS!