TELA'AH THIAGO!

Kalian lihat pertandingan final U21 tadi malam? Saya bukan fans La Furia Roja, tapi menurut saya permainan Thiago Alcantara benar-benar fantastis! Tidak salah jika kemudian dirinya dinobatkan sebagai Man of the Match untuk pertandingan tersebut. Keren!

Sesuai tujuan yang diamanatkan kepada Laureano Ruiz, La Masia telah menjadi ladang penghasil permata pesepakbola berkualitas. Tidak semua permain akademi bisa menjadi hebat sih, namun jika dilihat penggunaan pemain lulusan Masia di skuad inti di banyak klub, maka Masia bisa dibilang salah satu akademi yang sukses.

Namun dengan banyaknya pemain berkualitas yang dihasilkan oleh Masia, terkadang menciptakan "masalah" baru, yaitu menumpuknya pemain berkualitas yang ingin atau layak promosi ke tim inti Fc Barcelona. Opsinya adalah dijual dengan harga yang pantas, loan ke klub lain sampai bisa mendapat tempat dan mendapat pengalaman yang tidak didapatkan di Barca atau tetap bermain di Barca B.


Akankah seperti Mazinho yang bermain untuk banyak klub?
Hal ini pula yang terjadi kepada Thiago. Dengan penuhnya lini tengah di skuad utama Barca dan keinginan Thiago untuk memperkuat tim nasional Spanyol di Piala Dunia 2014, maka Thiago memutuskan untuk hengkang. Sayang memang.

Jika Thiago tidak pergi, maka Barca musim depan ada 5 pemain tengah yang memiliki kreatifitas mumpuni, yaitu Xavi, Iniesta, Cesc, Sergi Roberto dan Thiago. Sudah sangat jelas Thiago tidak ingin menjadi penghangat bangku cadangan agar kans dirinya masuk timnas Spanyol tetap terbuka. Logis sih. Namun apakah keputusan Thiago tersebut sudah tepat?

Ketika Sandro Rosell dan Zubi mendatangkan Cesc dari Arsenal dengan harga yang mahal dan klausul "aneh", sebetulnya (kemungkinan) posisi Thiago sudah terancam. Pada awalnya Cesc digadang-gadangkan sebagai pengganti Xavi. Namun dengan seiring waktu berjalan, Thiago yang mendapat kesempatan bermain di tim utama di musim 2012/13, menunjukan, secara statistik, jika dirinya lebih pantas sebagai pengganti Xavi. Pun dari segi usia Thiago lebih muda dibanding Cesc. Mungkin hanya kurang pengalaman saja.

Sebetulnya ada keanehan dalam klausul buy-out Thiago. Dari awalnya senilai 90 juta euro, nilai tersebut bisa turun jika Thiago tidak memenuhi kuota 60% bermain bagi Barca, menjadi 18 juta euro saja. Kenapa saya sebut keanehan? Karena sudah jelas, kenapa pemain sebagus Thiago mendapat klausul seperti itu dan dengan nilai hanya 18 juta? Apakah scout Barca menganggap remeh performa Thiago? Jika memang ada batasan 60% tersebut, kenapa Tito tidak memainkan Thiago lebih sering? Terlepas dari kebutuhan atau strategi tim, namun mempertahankan pemain berpotensi rasa-rasanya lebih penting. Toh Thiago bukan pemain kacangan yang bermain angin-anginan.

Zubi sebagai Direktur Teknik hanya bisa mengajukan kontrak berdasarkan permintaan pelatih, yaitu Tito. Entah jika klausul tersebut blunder dari Tito, Zubi dan Sandro Rosell, namun jika klausul tersebut ada karena faktor kesengajaan, maka amat sangat disayangkan. Saya takut beberapa pemain berpotensi dari Masia akan lepas di masa mendatang jika direksi tidak belajar terhadap kasus ini.

Sebenarnya kasus Thiago ini hampir mirip dengan Xavi dahulu kala Pep masih bermain. Xavi kesulitan menembus posisi yang telah ditempati oleh Pep. Bahkan Xavi sempat berfikir untuk pindah ke AC Milan dan MU pun menawarkan kontrak kepadanya. Kali ini, Xavi seakan menjadi "penghambat" karir Thiago, sama seperti Pep dahulu ke Xavi.

Xavi memang masih masih bisa bermain. Peran Xavi seakan tidak tergantikan. Namun dengan beranjak tuanya Xavi, apakah bijak jika Barca tidak memiliki penerus atau mungkin pelapis?

Perlu diingatkan kembali jika lulusan La Masia itu tidak semuanya bersinar di tim utama atau klub lainnya. Akan tetapi kecerobohan dalam hal kontrak harusnya tidak pernah terjadi di klub sebesar Fc Barcelona. Mungkin Barca kurang lihai dalam hal tawar-menawar pemain dari klub lain, namun jika blunder dalam menawarkan kontrak pemain sendiri, sepertinya lucu.

Alasan yang bisa dipakai mungkin sama seperti penjualan Villa, Cuenca, Afellay dan beberapa pemain lainnya, penjualan Thiago adalah karena kebutuhan skuad dan untuk menutupi pembelian Neymar dan pembelian defender. Namun isu yang berkembang agak diluar nalar. Barca digosipkan sedang melakukan pendekatan ke Juan Mata jika Thiago pergi. Lah, bukannya Thiago pergi pun karena merasa sulit mendapat tempat? Pun hingga saat ini belum ada defender yang dibeli.

Entah lah, saya hanya merasa sayang jika potensi Thiago tidak dipergunakan secara maksimal oleh Barca. Bagi saya, kasus Thiago ini sama anehnya dengan hal-hal kecil yang berkaitan dengan Neymar. Saya tidak akan kaget andai suatu saat kasus Thiago ini akan dipakai beberapa pihak untuk menjatuhkan Sandro Rosell. Yang pasti, Thiago saat ini sedang memikirkan untuk bermain di Liga Inggris.



PRIMER EL BARCA!

5 komentar:

  1. Blunder sekali jika sampai Thiago di lego....

    BalasHapus
  2. jgn ampe di lego, ini Andrés Iniesta banget gaya umpan trobosanNya..

    BalasHapus
  3. Hadeh aemoga tidak ke chelsea aja deh...

    BalasHapus
  4. terlalu gila menjual thiago for juan mata?buat apa padahal jelas thiago aset paling beharga menurut saya
    sandro rossel crazy

    BalasHapus