BULAN PUASA, PEP VS ROSELL

Musim panas kali ini bertepatan dengan bulan puasa bagi umat muslim di seluruh dunia. Entah kenapa, saya merasa bulan Ramadhan kali ini agak menarik bagi fans Barca di seluruh dunia juga. Mungkin hanya saya, tapi bagi saya ini adalah rentetan peristiwa sebelum akhirnya menjadi klimaks. Untuk lebih tahu apa puncaknya, kita harus bersabar dan menikmati perjalanan yang dituntun oleh jarum jam. :)

Ketika akan memasuki bulan puasa, ada berita yang mengejutkan yaitu kesepakatan David Villa dengan Atletico Madrid. Berita ini cukup mengagetkan karena banyak fans Barca yang menaruh perhatiannya pada Thiago Alcantara dan Manchester United. Meski kepergian David Villa sudah bisa diprediksi dari musim sebelumnya dan beberapa hari sebelumnya, namun hampir tidak ada yang menyangka jika Atletico menjadi pelabuhan pesepakbola asal Asturia ini. 

Hari pertama puasa ada berita mengenai Gerard Deulofeu yang dipinjamkan ke Everton. Tidak jelas berapa fee yang dibayarkan oleh Everton, namun status Deu hanya dipinjamkan selama 1 musim tanpa ada opsi pembelian di akhir musim. Menguntungkan kedua belah pihak? Bisa jadi. Bagi Barca, Barca tidak harus menjual pemain bertalenta karena penuhnya tim utama dan bagi Everton ini adalah suatu "berkah". Namun harap diingat jika beberapa pemain biasanya tidak akan menjadi pemain di tim utama Fc Barcelona jika dipinjamkan di musim sebelumnya. 

Hari kedua puasa: dikagetkan oleh konfrensi pers Josep Guardiola yang menginginkan Thiago Alcantara masuk ke dalam skuad Bayern Munchen. Agak aneh juga, karena Pep pernah berkata jika dirinya tidak akan membeli satu pemain Barca pun untuk di Bayern Munchen. Tapi sepertinya kasus Thiago agak berbeda. Thiago seakan "tidak dibutuhkan" oleh Barca dengan adanya klausul penurunan buy-out jika tidak bermain 60% pertandingan Barca. Jika memang dibutuhkan, seharusnya Zubi, Tito dan Rosell berfikir jauh dengan tidak memasukan klausul tersebut. Yang terjadi sekarang, direksi Barca seakan mengemis agar Thiago memperpanjang kontraknya. 

Lalu apa hubungannya Thiago dengan Pep? Ada. Pep kan berkata "tidak akan membajak pemain Barca". Namun apa jadinya jika pemain tersebut adalah pemain yang "tidak dibutuhkan" seperti Thiago? Sah dong. Karena Pep tidak membajak pemain. Sang pemain memang ingin mendapat jam main lebih banyak dan sepertinya sudah tidak kerasan berada di Barca. 

Terlepas dari performa Thiago yang apik di ajang U21 kemarin, nasi sudah menjadi bubur. Ada baiknya Barca menjalani apa yang pernah menjadi kesalahannya kemarin dan tidak mengulangi kembali. Maksud saya disini adalah dengan melepas Thiago demi stabilitas neraca keuangan di akhir tahun/musim. 

Mungkin ada yang bertanya apa maksud dari stabilitas neraca keuangan. Gini: selama musim panas ini, Barca sudah mengeluarkan 4 pemain tim utama ke klub lain. Abidal dengan status free transfer, Fontas dengan peminjaman tanpa fee alias gratis, Villa dengan nilai 2,1 juta euro, Bojan yang dipinjamkan ke Ajax dengan nilai 5 juta euro dan Deulofeu yang masih belum jelas nominal transfer peminjamannya. Total income dari peminjaman dan penjualan pemain baru berada di kisaran 7,1 juta euro (tidak termasuk loan fee Deulofeu). Jona dilabeli harga 4 juta euro namun belum ada klub yang tertarik kepadanya, pun karena Jona masih ingin stay di Barca. 

Dari nominal 7,1 diatas, bisa disebutkan jika income Barca masih minus. Terlepas dari kebenaran soal transfer Neymar, FCB masih butuh dana segar untuk membeli center back. Meskipun pembelian center back bisa dicicil (sama seperti pembelian pemain lainnya), namun ada pos-pos yang harus ditutupi oleh Barca. Entah itu pos hutang peminjaman uang atau pos pembayaran dari klausul pemain atau cicilan pembayaran pemain. 

Untuk transfer David Villa, Javier Faus berkata jika Barca mengalami kerugian karena amortisasi pemain sebesar 10 juta euro. Amortisasi ini tidak akan muncul sekarang, namun nanti di akhir tahun. Amortisasi adalah istilah ekonomi yang artinya penyusutan asset (dalam hal ini nilai jual pemain). Biasanya pemain yang dijual murah atau free transfer masuk dalam amortisasi dan dicantumkan dalam kerugian di laporan neraca keuangan. 

Lalu kenapa nilai 10 juta euro bisa keluar dari mulut Faus? Harga pasaran Villa adalah 12 juta euro jika menurut website transfermarket. 12 juta euro dikurangi 2 juta euro (income dari penjualan Villa) = 10 juta euro. Masuk akal kan? 

Balik lagi ke hari kedua puasa. Tadi (11 July 2013, selepas buka puasa) selain mengungkapkan keinginan untuk meminang Thiago Alcantara, Pep juga melontarkan kritik yang cukup pedas terhadap direksi Barca. Saya berani jamin jika Pep tidak menghina atau mengkritik Fc Barcelona sebagai intitusi, namun lebih kepada jajaran direksi. Entah apa pertanyaan yang dilontarkan wartawan, namun ini kali kedua Pep meledak emosinya di ruang konfrensi pers. Jika Pep meledak seperti tadi, artinya Pep benar-benar marah. 

Inti dari statement Pep adalah Pep merasa direksi (Sandro Rosell dan kawan-kawan) ingin menjauhkan Pep dari Fc Barcelona dan menjatuhkan Pep dengan menjauhkan Pep dari teman-temannya. Hal ini bisa dilihat dengan perkataan Pep sebagai berikut: 

"Saya meminta Rosell satu hal, yaitu berada 6.000km jauh dari saya dan membiarkan saya dalam keadaan damai (tanpa disangkut-pautkan dalam kisruh klub). Namun Rosell tidak menepati janjinya. Banyak kejadian di tahun ini yang telah melebihi batas. Menggunakan penyakit yang diderita Tito untuk menyakiti saya. Saya tidak akan melupakan hal ini dan saya tidak menyangka (hal ini akan terjadi). Saya bertemu dengan Tito di New York, namun kenapa saya tidak sering menjenguk Tito lebih sering, itu karena situasi yang tidak memungkinkan dan itu bukan kehendak saya. Berkata jika saya ingin hal-hal buruk terjadi kepada seseorang yang telah menjadi teman saya bertahun-tahun? Itu tidak benar. Jangan memakai teman atau orang yang dekat dengan saya untuk menyakiti saya. Jika saya ingin makan malam dengan (Johan) Cruyff, maka saya akan makan malam dengan (Johan) Cruyff.
Jika ada perkataan saya ini yang dianggap bohong, silahkan ungkapkan langsung. Jangan memakai perantara orang lain." 

BOM!

Saya kemudian bertanya-tanya. Kenapa Rosell tidak ingin Pep bertemu dengan Tito? Apakah ada hal yang tidak ingin diketahui oleh Pep? Jika memang ada hal yang dirahasiakan, sepertinya Tito bisa bersikap profesional dengan tidak berkata masalah intern FCB. Lalu apa alasan yang lainnya?
Apakah Rosell merasa Pep adalah musuhnya? Sehingga harus benar-benar dijauhkan dari Barca?

Jika dikaitkan dengan Joan Laporta dan Johan Cruyff, sepertinya terlalu cepat berasumsi. Namun Laporta, Cruyff dan Pep adalah seperti 3 orang "suci" bagi fans Barca yang tahu sejarah Fc Barcelona. Apakah karena kedekatan ketiganya yang membuat Rosell gusar? Bisa jadi.

Apapun yang terjadi, semoga hal ini tidak berimbas kepada stabilitas dan keharmonisan tim utama. Meski sulit karena Pep sudah dianggap legenda hidup Barca dan telah mendapat rasa hormat dari mayoritas seluruh pemain, namun tidak ada salahnya kita berharap hal ini tidak merembet kemana-mana.





PRIMER EL BARCA! 

1 komentar:

  1. Mungkin kasus Pep ini bisa dibandingin sama Brian Clough - Sam Longson waktu di Derby County,Clough jadi pujaan Fans2 Derby pas tim ini juara Liga Inggris setahun setelah promosi, Pep juga ga jauh beda, dengan sixtuple-nya, dia langsung dipuja fans, pas Rossell naik jd presiden, fans tetep ngeliat Pep lebih punya nilai daripada Presiden klub-nya sendiri,hal yang sama terjadi sm Clough, fans Derby protes keras waktu pengunduran diri Clough diterima sama Longson. Just an opinion btw :)

    BalasHapus