Center Back? Baru Satu Yang Merapat

Akhirnya, FC Barcelona dipastikan membeli center back yang sebelumnya membela Valencia CF, Jeremy Mathieu. Bersama FCB, Mathieu akan bermain selama empat musim dengan opsi pertambahan satu musim kontrak dan dipagari klausul buyout sebesar 50 juta euro. Sebuah nilai dan durasi kontrak yang cukup besar dan panjang, menurut saya.

Pembelian Mathieu sebesar 20 juta euro ini merupakan salah satu janji Andoni Zubizarreta yang ditepati. Zubizaretta beberapa pekan lalu sempat berjanji akan mendatangkan satu atau dua pemain belakang dan Mathieu adalah salah satunya.

Cukup menarik melihat banyaknya opini terkait pemain belakang ini. Ada yang mengusulkan satu nama, dan menolak nama lain. Ada pula yang menilai berdasarkan harga dan kemampuan membuat gol. Padahal faktanya seorang center back memiliki tugas utama sebagai pengawal gawang bersama kiper. Kemampuan membuat gol pun bisa dilakukan oleh Rogerio ceni yang membuat 118 gol, Chilavert yang membukukan 62 gol, Peter Schmeichel yang sanggup mencetak 13 gol atau kiper lainnya, namun bukan berarti skill tersebut menjadi tolak ukur dalam pembelian.



Ada beberapa poin yang membuat pembelian Mathieu merupakan hal yang vital bagi FC Barcelona. Setidaknya menurut saya. Berikut penjabarannya.

Usia Tua? 


Ya, ini tidak bisa dipungkiri jika Mathieu akan berusia 32 tahun pada Oktober nanti. Dengan usai yang tidak muda lagi, saya beranggapan jika pemain asal Perancis ini hanya menjadi proyek jangka pendek direksi FC Barcelona. Durasi kontrak yang total selama lima tahun pun bagi saya hanya hiasan semata. Luis Enrique sadar hal tersebut. Zubizaretta dan Puyol pun tahu mengenai hal ini. Jadi tidak perlu khawatir.

Lagipula, bukankah Carles Puyol, Eric Abidal, Xavi, Jose Pinto dan Dani Alves pun lebih tua dibanding Mathieu? Errr Alves lebih tua beberapa bulan dibanding Mathieu sih, tapi ya gitu lah. You got my point, right?

Tidak Terkenal


Saya akui jika karir Mathieu tidak gemilang. Salah satu yang membanggakan dalam CV-nya mungkin bisa bergabung dengan Valencia dan sekarang bisa melipir ke FC Barcelona. Jujur, karir di Sochaux dan Toulouse membuat Mathieu kurang dipertimbangkan bagi awam. Akan tetapi jangan salah, Mathieu pernah memperkuat timnas Perancis U-18, U-19, U-21 dan timnas senior. Pernah, bukan berarti selalu masuk pilihan.

Pemain yang tidak terkenal bukan berarti buruk. Lihat saja Guillermo Ochoa sebagai contoh. Membawa Ajaccio terdegradasi sehingga dirinya berstatus tanpa klub, namun tampil maksimal dengan timnas Meksiko di Piala Dunia 2014 Brazil lalu.

Terkenal atau tidaknya seorang pesepakbola, tidak berarti dirinya serba guna. Bagi beberapa pelatih (bahkan kebanyakan pelatih), menentukan pemain berdasarkan kebutuhan lebih penting dibanding membeli pemain berdasarkan harga. Semahal apapun Cristiano Ronaldo atau Manuel Nueur, kecil kemungkinan dibeli oleh Barcelona karena alasan harga yang membebani neraca keuangan klub atau kebutuhan skuat.

Memang Mathieu Bagus? 


Relatif sih jika bertanya perihal bagus tidaknya Mathieu, karena yang lebih tahu mengenai kemampuan Mathieu adalah Luis Enrique dan pemandu bakat FCB.

Posisi Mathieu aslinya ada di kiri. Namun posisi dirinya tergusurkan oleh Jordi Alba. Meski begitu, Mathieu ternyata bisa mencetak gol. Tapi hal tersebut tidaklah penting karena sudah ada pemain lainnya yang bertugas untuk menjebol gawang lawan. Saya akui jika passing atau crossing Mathieu tidak lebih baik dibanding beberapa pemain wing FC Barcelona. Namun tackling Mathieu yang selalu membuat saya terkagum-kagum.

Agar lebih jelas mengenai permainan Mathieu (baca: tebasan Mathieu ke kaki lawan), silahkan lihat klip berikut:




Apakah Mathieu Bisa Bermain Sebagai CB? 


Bisa. Ketika Ernesto Valverde menempatkan Jordi Alba di wing kiri, Valverde pun menempatkan Mathieu sebagai center back. Dengan kemampuan Mathieu yang seperti Abidal, maka tidak heran jika dikemudian hari Luis Enrique akan menjadikan Mathieu sebagai center back dan juga sebagai pelapis Alba di wing kiri (kecil kemungkinan). Ini poin yang penting, karena Mathieu diplot sebagai stopper. Tipe pemain yang tidak ada di Barca pada musim 2013/14 dan (arguably) di musim 2012/13 seiring kerap cederanya Carles Puyol. 

Dengan postur tubuh yang lumayan tinggi, yaitu 1,92 cm, Mathieu memiliki keunggulan untuk duel diudara, meski memang rasio untuk aerial duel Mathieu cukup rendah, yaitu hanya 61 persen saja.

Harga Mathieu Terlalu Mahal


Ya. Saya akui hal tersebut. Dengan usai yang menginjak lebih dari 30 tahun, Barca harus membayar 20 juta. Namun harga tersebut bagi saya masuk akal, dengan beberapa pertimbangan.

Sudah bukan rahasia lagi jika neraca keuangan FCB dibebani dengan transfer Neymar dan Luis Suarez. Jika dikombinasikan, harga keduanya melebihi 170 juta euro. Bisa dibayangkan jika kemudian Barca membeli center back yang berharga diatas 30 juta euro?

Selain itu, dengan kemungkinan hukuman larangan transfer di tahun 2015 akibat dari pemberian kontrak kepada pemain U-17, Barcelona harus belanja yang lumayan besar di bursa musim panas 2014 agar bisa kompetitif di musim 2014/15 dan 2015/16.

Jangan lupa, direksi Barcelona memiliki proyek pembangunan Espai Barca dan rencana pengurangan nilai hutang agar bisa stabilkan neraca keuangan.

Pengalaman? 


Ah iya. Pengalaman. Sesuatu yang kurang dimiliki oleh lini belakang FC Barcelona (kecuali Pique). Dengan adanya Mathieu, saya sedikit berharap Mathieu bisa memberikan sedikit pengalaman dan kemampuannya kepada Marc Bartra atau pemain belakang lulusan La Masia lainnya.

Kesimpulan? 


Menurut Mundo Deportivo, Luis Enrique melihat Mathieu sebagai sosok yang solvabilitas, versatility dan banyaknya pengalaman sehingga bisa menambah kekayaan dan keberagaman tipe permainan pemain di skuat. Tidak usah bilang "Bukan La Masia", karena secara histori dogma 'kemurnian' tidak pernah sejalan. Lihat saja Manchester United musim 1998/99 atau FC Barcelona musim 2008/09. Bukan 'kemurnian' yang penting, namun skuat yang kompetitif dan beragam yang lebih utama.

Mathieu mungkin tidak akan memuaskan banyak orang. Meski begitu, jika melihat permainan dirinya di Valencia, maka akan lebih adil bagi sang pemain untuk membuktikan diri terlebih dahulu. Pembelian kelima (setelah Marc-Andre ter Stegen, Claudio Bravo, Ivan Rakitic dan Luis Suarez) ini sepertinya layak untuk mendapat tempat di tim utama, mengingat buruknya lini pertahanan. Bisa menyaksikan Javier Mascherano berduet dengan Jeremy Mathieu mungkin akan membuat hati para cules lebih tenang kala diserang. Mungkin.




PRIMER EL BARCA!

1 komentar:

  1. Mathieu bagus sih pernah liat dia maen beberapa kali cuman masih di ragukan kualitas na kang ngeliat umur yang bukan muda lagi mudah"an Ada 1cb lagi

    BalasHapus