GASPART; ERA KEGELAPAN BARCELONA

Jika ada yang bertanya kenapa saya dan beberapa fans “jadul”menganggap era Joan Gaspart sebagai era terburuk, maka saya akan menjawab secara panjang dan mudah-mudahan jelas serta mudah di fahami. Ada beberapa factor kenapa era Gaspart bisa gagal.  Berikut saya jabarkan apa saja “dosa” Joan Gaspart yang mungkin tidak bisa dimaafkan oleh saya secara pribadi. Saya meminta maaf jika ada kalimat yang tidak pantas atau menyinggung. Saya bisa dibilang emosi jika menyangkut hal ini karena saya pernah menjadi bahan ejekan karena prestasi Barcelona saat itu. :)

Politik

Pada saat itu Gaspart sering mengganti board karena dianggap kurang bisa memberikan andil yang cukup. Padahal, suatu program bisa berjalan jika memiliki waktu, metode yang benar dan flexibility yang tinggi. Sesuatu tidak pernah terjadi dalam 1 malam. Bayangkan, di era kepemimpinan Gaspart, terdapat 86 orang yang pernah mengisi posisi board. Mantan board yang keluar terkadang member isu yang kurang sedap karena sakit hati atau kecewa dipecat oleh Gaspart.


Ekonomi

Investasi sebesar 199,2 juta euro hanya mendapat revenue sebesar 122 juta euro di tahun 2003. Pembelian pemain yang terlalu mahal, tidak sesuai dengan kemampuan sang pemain tersebut. Beragam nama pemain yang minim kontribusi ini telah saya buat list. List tersebut hanya sebagian kecil karena saya lupa lagi nama-nama pemain yang lainnya. :D Pun para pemain saat itu memiliki gaji yang terlalu tinggi berbanding terbalik dengan prestasi yang diberikan. Sistem income Barca kala itu terlalu tergantung terhadap share dari hak siar televise. Logikanya, tim dengan prestasi amburadul akan memiliki harga share televise yang kecil karena memiliki nilai jual yang kecil. Gaspart tidak pernah mencoba keluar dari ketradisionalannya dan hanya berpusat kepada pasar local/Spanyol. Jika pangsa pasar Gaspart tersebut beralasan klub adalah sebagai symbol perjuangan suku Katalan, maka saya akan dapat membalikan alasan tersebut dengan mudah. Barcelona di era Nunez dan Gaspart memiliki hubungan yang buruk dengan media-media Katalan dan aparatur Katalan. Mungkin Nunez dan Gaspart masih dihantui oleh rezim Franco dan menginginkan Barcelona sebagai klub sepakbola semata, jauh dari politik.


Sosial

Gaspart tidak peka terhadap isu kenapa Nunez bisa turun. Seorang pemimpin harusnya bisa berkaca terhadap pengalaman orang lain agar bisa menjadi lebih baik. Gaspart yang pernah menjadi wakil presiden Nunez seharusnya faham betul apa kekurangan Nunez dan merubah atau mengisi hal-hal yang Nunez tidak bisa berikan. Bukankah kita bisa menjadi lebih baik lagi jika melihat dan mempelajari dari kesalahan yang pernah orang lain lakukan? STUPID!


Manajemen

Gaspart terus merubah system yang dipakai karena tidak membuahkan hasil. Entah apa yang ada di pikiran Gaspart saat itu. Seharusnya Gaspart focus terhadap satu jenis manajerial dan terus menjalankannya, apapun yang terjadi. Meski berganti-ganti metode, namun Gaspart tetap memakai metode konvensional yang merupakan warisan dari pendahulunya. Malahan bisa saya bilang Gaspart tidak memiliki impian yang besar. Nunez yang konservatif pun pernah memiliki impian membangun wahana bermain seperti Disney Land di sekitaran Camp Nou. Namun ide Nunez tersebut ditolak di rapat socios karena permodalannya akan bersumber dari bursa saham yang akan mengakibatkan hilangnya system demokrasi di Barcelona. 


Rival

Ok, ini adalah hal paling bodoh yang dilakukan Gaspart . Karena terlalu focus terhadap perombakan board dan mencari muka ke kalangan Boixos Nois. untuk mendapatkan dukungan, super star saat itu, Luis Figo lepas ke Real Madrid. Jika ditilik kembali, kesalahan bukan berada di tangan Figo semata, namun Gaspart pun turut serta. Kenapa? Karena pada saat itu Figo hendak berbicara kepada Gaspart mengenai ketertarikan Real Madid terhadap dirinya, namun Gaspart tidak bersedia menemui Figo dan tidak mengambil tindakan preventif apapun. Klausul buy-out Figo tidak di naikan untuk menghindari pembajakan, tapi masih rendah sekitar 37 juta pounds. Dan ketika Florentino Perez menawarkan uang sejumlah klausul buy-out, maka Figo bisa pindah ke Real Madrid. Paling menyedihkan adalah Gaspart “berteriak” kepada khalayak umum, terutama Boixos Nois, jika Real Madrid telah membajak Figo dan Figo adalah seorang mata duitan dengan menerima tawaran Real demi menyelamatkan muka Gaspart sendiri. CUNT!
Dengan adanya Figo dan Zidane di kubu Real Madrid, maka prestasi seakan hal yang mudah bagi Real. Tentu saja ini menimbulkan kecemburuan dari cules, namun Boixos Nois tetap diam karena mendapat perhatian special dari Gaspart. Bahkan Gaspart mendapat julukan “The Boixos Nois Board” karena pernah berkomentar bahwa dirinya akan menjadi Boixos Nois jika suatu saat turun dari jabatannya. Suatu usaha mencari muka kan? Padahal apa yang Barca berikan terhadap Boixos Nois tidak berbanding lurus dengan apa yang Boixos Nois berikan terhadap Barca. The Boxwood Boys hanya member terror dan masalah bagi Barca di setiap pertandingan. Itu sebabnya saya kurang respect terhadap Boixos Nois. 


Prestasi

Ini adalah hasil dari semua poin diatas. Puasa gelar selama 3 musim berturut-turut, dengan jumlah 4 pelatih dalam masa 3 musim. Di era tersebut, Barca berada di posisi 23 di IFFHS Rangking Klub Dunia. Paling menyedihkan adalah Barcelona merayakan keberhasilannya lolos ke European League, layaknya ketika mereka menjuarai La Liga atau Liga Champion. Berada di posisi keempat + lolos ke European League = pesta besar-besaran = BODOH!





Jadi, jangan merasa Barcelona sebagai klub yang superior atau merasa tidak terkalahkan. LIHAT MASA LALU! Di artikel berikutnya saya akan menceritakan tentang Laporta, fondasi apa saja yang dirubah Laporta, apa hasil yang diraih Laporta, apa saja halangan untuk meraih hasil tersebut dan adakah yang ganjal dari kepemimpinan Laporta?







FIDELITAT BLAUGRANA SENSE LIMITS! 


Sumber: Wiki, Francesc Estanyol Casals, BarcaForum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar