Politik
Pada saat itu Gaspart sering mengganti board karena dianggap
kurang bisa memberikan andil yang cukup. Padahal, suatu program bisa berjalan
jika memiliki waktu, metode yang benar dan flexibility yang tinggi. Sesuatu
tidak pernah terjadi dalam 1 malam. Bayangkan, di era kepemimpinan Gaspart,
terdapat 86 orang yang pernah mengisi posisi board. Mantan board yang keluar
terkadang member isu yang kurang sedap karena sakit hati atau kecewa dipecat
oleh Gaspart.
Ekonomi
Investasi sebesar 199,2 juta euro hanya mendapat revenue
sebesar 122 juta euro di tahun 2003. Pembelian pemain yang terlalu mahal, tidak
sesuai dengan kemampuan sang pemain tersebut. Beragam nama pemain yang minim
kontribusi ini telah saya buat list. List tersebut hanya sebagian kecil karena saya lupa lagi nama-nama pemain yang lainnya. :D Pun para pemain saat itu memiliki gaji yang
terlalu tinggi berbanding terbalik dengan prestasi yang diberikan. Sistem
income Barca kala itu terlalu tergantung terhadap share dari hak siar televise.
Logikanya, tim dengan prestasi amburadul akan memiliki harga share televise
yang kecil karena memiliki nilai jual yang kecil. Gaspart tidak pernah mencoba
keluar dari ketradisionalannya dan hanya berpusat kepada pasar local/Spanyol.
Jika pangsa pasar Gaspart tersebut beralasan klub adalah sebagai symbol
perjuangan suku Katalan, maka saya akan dapat membalikan alasan tersebut dengan
mudah. Barcelona di era Nunez dan Gaspart memiliki hubungan yang buruk dengan
media-media Katalan dan aparatur Katalan. Mungkin Nunez dan Gaspart masih
dihantui oleh rezim Franco dan menginginkan Barcelona sebagai klub sepakbola
semata, jauh dari politik.
Sosial
Gaspart tidak peka terhadap isu kenapa Nunez bisa turun.
Seorang pemimpin harusnya bisa berkaca terhadap pengalaman orang lain agar bisa
menjadi lebih baik. Gaspart yang pernah menjadi wakil presiden Nunez seharusnya
faham betul apa kekurangan Nunez dan merubah atau mengisi hal-hal yang Nunez
tidak bisa berikan. Bukankah kita bisa menjadi lebih baik lagi jika melihat dan
mempelajari dari kesalahan yang pernah orang lain lakukan? STUPID!
Manajemen
Gaspart terus merubah system yang dipakai karena tidak
membuahkan hasil. Entah apa yang ada di pikiran Gaspart saat itu. Seharusnya
Gaspart focus terhadap satu jenis manajerial dan terus menjalankannya, apapun
yang terjadi. Meski berganti-ganti metode, namun Gaspart tetap memakai metode
konvensional yang merupakan warisan dari pendahulunya. Malahan bisa saya bilang
Gaspart tidak memiliki impian yang besar. Nunez yang konservatif pun pernah
memiliki impian membangun wahana bermain seperti Disney Land di sekitaran Camp
Nou. Namun ide Nunez tersebut ditolak di rapat socios karena permodalannya akan
bersumber dari bursa saham yang akan mengakibatkan hilangnya system demokrasi di
Barcelona.
Rival
Ok, ini adalah hal paling bodoh yang dilakukan Gaspart .
Karena terlalu focus terhadap perombakan board dan mencari muka ke kalangan Boixos Nois. untuk mendapatkan dukungan, super star saat itu, Luis Figo lepas ke Real Madrid. Jika ditilik kembali, kesalahan bukan berada di tangan Figo
semata, namun Gaspart pun turut serta. Kenapa? Karena pada saat itu Figo hendak
berbicara kepada Gaspart mengenai ketertarikan Real Madid terhadap dirinya,
namun Gaspart tidak bersedia menemui Figo dan tidak mengambil tindakan
preventif apapun. Klausul buy-out Figo tidak di naikan untuk menghindari
pembajakan, tapi masih rendah sekitar 37 juta pounds. Dan ketika Florentino Perez menawarkan uang
sejumlah klausul buy-out, maka Figo bisa pindah ke Real Madrid. Paling
menyedihkan adalah Gaspart “berteriak” kepada khalayak umum, terutama Boixos
Nois, jika Real Madrid telah membajak Figo dan Figo adalah seorang mata duitan
dengan menerima tawaran Real demi menyelamatkan muka Gaspart sendiri. CUNT!
Dengan adanya Figo dan Zidane di kubu Real Madrid, maka
prestasi seakan hal yang mudah bagi Real. Tentu saja ini menimbulkan
kecemburuan dari cules, namun Boixos Nois tetap diam karena mendapat perhatian
special dari Gaspart. Bahkan Gaspart mendapat julukan “The Boixos Nois Board”
karena pernah berkomentar bahwa dirinya akan menjadi Boixos Nois jika suatu
saat turun dari jabatannya. Suatu usaha mencari muka kan? Padahal apa yang
Barca berikan terhadap Boixos Nois tidak berbanding lurus dengan apa yang
Boixos Nois berikan terhadap Barca. The Boxwood Boys hanya member terror dan
masalah bagi Barca di setiap pertandingan. Itu sebabnya saya kurang respect terhadap Boixos Nois.
Prestasi
Ini adalah hasil dari semua poin diatas. Puasa gelar selama
3 musim berturut-turut, dengan jumlah 4 pelatih dalam masa 3 musim. Di era
tersebut, Barca berada di posisi 23 di IFFHS Rangking Klub Dunia. Paling
menyedihkan adalah Barcelona merayakan keberhasilannya lolos ke European
League, layaknya ketika mereka menjuarai La Liga atau Liga Champion. Berada di
posisi keempat + lolos ke European League = pesta besar-besaran = BODOH!
Jadi, jangan merasa Barcelona sebagai klub yang superior atau merasa tidak terkalahkan. LIHAT MASA LALU! Di artikel berikutnya saya akan menceritakan tentang Laporta, fondasi apa saja yang dirubah Laporta, apa hasil yang diraih Laporta, apa saja halangan untuk meraih hasil tersebut dan adakah yang ganjal dari kepemimpinan Laporta?
Sumber: Wiki, Francesc Estanyol Casals, BarcaForum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar